Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2020, 21:03 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Kue asidah, sajian khas Provinsi Riau yang hadir dalam momen istimewa dan perayaan masyarakat Riau. 

Masyarakat Riau biasanya menyajian kue asidah sebagai teman pendamping makan teh atau kopi.

“Kue asidah memiliki rasa yang khas yang sangat mencerminkan cita rasa makanan Melayu yakni berempah,” ujar Ketua DPD PPJI Riau, Alfa Frisa Septania kepada Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Alfa mengatakan kue asidah terinpirasi dari kue Timur Tengah, oleh karenanya rasanya terbilang unik dengan tambahan aneka rempah. 

Bahan kue asidah terdiri dari rempah-rempah berupa kayu manis dan cengkeh, membuat rasanya jadi gurih bercampur manis. Ada juga pandan sebagai penambah aroma.

Baca juga: Takjil Melayu Khas Kepualauan Riau, Ada Roti Jala Sampai Tepung Gomak

Uniknya, masyarakat Riau biasanya menambahkan bawang goreng di atas kue asidah.

Rasa manis pada kue dan aroma khas dari bawang goreng akan memberikan rasa yang unik saat menyantap kue asidah.

“Konon kabarnya kue ini merupakan salah satu makanan istimewa yang disuguhkan hanya untuk para raja di Indragiri Riau,” tutur Alfa.

Alfa menjelaskan kue asidah hanya muncul dan tersedia saat momen-momen istimewa, seperti kenduri adat, tunangan, hari raya keagamaan, syukuran, dan proses mengantarkan kue ketika sepasang masyarakat Riau hendak menikah.

Untuk memakannya, selain ditabur bawang goreng juga ada tata cara yang unik yakni kue asidah dimakan mulai dari bagian bawahnya.

Baca juga: 5 Hidangan Takjil Khas Riau, Sebagian Besar Terbuat dari Tepung Sagu

Jika seseorang memakan bagian atas dari kue asidah duluan daripada bagian bawahnya, maka akan dianggap kurang sopan oleh masyarakat setempat.

Alfa juga membagikan resep dan cara pembuatan kue asidah. Siapa tahu bisa kamu coba dan tirukan di rumah, untuk menikmati sajian kue berempah ala Melayu ini.

Bahan-bahan kue asidah

  • 2 gelas tepung terigu
  • 1 butir telur
  • 3 gelas air
  • 2 buah cengkeh dan 1 sentimeter kayu manis, tumbuk halus
  • 100 gram margarin, cairkan
  • ½ sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan, tumbuk
  • 100 gram bawang merah, iris tipis
  • 6 sendok makan minyak goreng

Cara membuat kue asidah

Pertama, buat bawang goreng yang akan jadi taburan kue asidah. Goreng bawang merah yang sudah diiris tipis dengan minyak goreng hingga kering dan menguning lalu tiriskan.

Campur minyak jelantah sisa menggoreng bawang tersebut dengan margarin yang telah dicairkan, aduk rata dan sisihkan. Campuran tersebut akan dijadikan bahan olesan.

Kemudian ayak tepung terigu, masukkan gula pasir, telur yang sudah dikocok lepas, garam, dan tumbukan cengkeh, kayu manis, dan daun pandan. Aduk adonan hingga tercampur rata.

Baca juga: 5 Sajian Takjil Khas Aceh, dari yang Manis Legit sampai Pedas Penuh Rempah

Lalu tuangkan adonan ke dalam wajan, tambahkan lima sendok makan campuran minyak dan margarin tadi.

Nyalakan api, gunakan api sedang, lalu aduk-aduk terus hingga mengental dan adonan tidak lengket di tangan. Jika sudah, matikan api.

Bentuk adonan sesuai selera, beri olesan margarin yang sudah dicampur minyak tadi di bagian atas kue. Taburi bawang merah goreng di atasnya.

Kue asidah pun siap untuk disajikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tempat Wisata di Jepang Ini Terapkan Pajak Turis Sebesar Rp 10.400

Tempat Wisata di Jepang Ini Terapkan Pajak Turis Sebesar Rp 10.400

Travel Update
4 Karakteristik Wisatawan Indonesia Saat Ini, Kejar Pengalaman

4 Karakteristik Wisatawan Indonesia Saat Ini, Kejar Pengalaman

Travel Update
7 Tempat Wisata Lamongan Dekat Stasiun

7 Tempat Wisata Lamongan Dekat Stasiun

Jalan Jalan
Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Penembakan di Mal di Bangkok Dinilai Pengaruhi Pariwisata Thailand

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Jalan Jalan
Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Mangli Sky View Magelang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Turis Asing Paling Banyak Kunjungi Kalimantan Timur pada Agustus 2023

Travel Update
Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Persebaran Wisatawan di IKN Belum Merata, Lebih Banyak ke Titik Nol Nusantara

Travel Update
Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Persiapan MotoGP Mandalika 2023 Hampir 100 Persen, Ada Side Event

Travel Update
Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Sabtu Ini, Aneka Lampion Akan Hiasi Langit Malam Pantai Parangtritis

Travel Update
8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

8 Wisata Pantai di Lamongan yang Populer 

Jalan Jalan
Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Dampak MotoGP Mandalika, Lapangan Usaha Meningkat hingga Penuhi Target Kunjungan Wisatawan

Travel Update
Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Mayoritas Orang Indonesia Lihat Media Sosial untuk Pilih Tempat Wisata

Travel Update
Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Kereta Cepat Whoosh Vs Argo Parahyangan, Cepat Mana Sampai Kota Bandung?

Travel Update
Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Tak Ingin Kalah dari Solo, Yogyakarta Angkat Ritual Budaya Merti sebagai Daya Tarik Wisata

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com