Selain Tran, ada juga seorang warga Afrika Selatan bernama Kim Gordhan yang pergi dari Hanoi menuju Hoi An bersama dua orang temannya.
“Kami tidak ingin menjadi seperti para ekspatriat yang melakukan perjalanan sesegera mungkin walaupun mereka tahu bahwa hal tersebut berisiko dan menempatkan orang lain dalam risiko,” kata Gordhan yang merupakan guru Bahasa Inggris.
“Namun datang ke sini dan melihat seberapa banyak orang-orang di sini, saya merasa lebih baik dan tidak banyak dihakimi,” lanjutnya.
Hoi An merupakan sebuah kota pelabuhan yang terletak di kawasan Central Coast, Vietnam.
Kendati wisatawan sudah mulai berdatangan, namun jumlahnya tidak sebanding dengan keramaian yang memadati area Ancient Town selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Wisata Virtual ke 8 Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Ada yang Berdiri Sejak 1878
Saat Vietnam melanjutkan larangan kedatangan internasional Maret lalu, di sana hanya terdapat beberapa wisatawan asing. Sisanya ekspatriat dan warga Eropa yang terdampar.
Sebagai kota yang industri utamanya adalah pariwisata, Hoi An mengalami dampak yang parah. Apalagi 75 persen dari 5,35 juta wisatawan yang datang ke Hoi An pada 2019 adalah wisatawan asing,
Walaupun tidak sulit untuk mencari penginapan dan tempat makan, banyak bisnis lain yang melayani wisatawan asing memilih tutup.
Ada pun bisnis tersebut termasuk beberapa resor, operator tur, dan hampir ratusan toko penjahit. Hal ini menyebabkan ribuan orang kehilangan pekerjaannya.
Senin (3/5/2020) merupakan hari pertama Pham Thi Thu Xiem kembali menjual gelang manik-manik di pantai An Bang.
Baca juga: Sejarah Pulau Galang di Batam, Eks Tempat Pengungsian Vietnam
Selama jaga jarak sosial, dia berada di rumah bersama anak-anaknya hingga sekolah dibuka kembali.
Pantai An Bang memiliki pemandangan Kepulauan Cham dan gedung pencakar langit Da Nang. Restoran dan barisan lounge di sana biasanya dipenuhi wisatawan asing.
Namun kini sebagian besar dari mereka terlihat kosong.
Sebelum pandemi, Pham menuturkan bahwa dia mungkin menjual 15 gelang sehari. Namun saat ini mungkin tidak ada yang terjual.
Dia berharap pariwisata cepat pulih kembali. Sementara itu, dia masih harus meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.