Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hagyul, Jeruk Jeju yang Lagi Tren di Korea

Kompas.com - 14/05/2020, 11:18 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Bagi kamu yang berkesempatan mengunjungi Pulau Jeju di waktu seperti sekarang ini, akan mudah untuk menemukan buah jeruk berwarna oranye yang menggantung di pohon-pohon sepanjang jalan.

Orang-orang lokal Jeju menyebut mereka ‘hagyul’ atau (summer tangerine). Dilansir dari Korea Times, setelah bagian kulit tersebut yang tebal dikupas, penampakannya seperti jeruk.

Namun tak seperti jeruk pada umumnya, daging buah ini tak mengandung banyak air dan punya rasa yang asam.

Pohon-pohon jeruk ini sangat mudah ditemukan di Pulau Jeju, bahkan orang-orang bisa menemukannya hampir di mana saja.

Pohon tersebut ada di taman, kebun kecil di rumah-rumah warga, area pertanian, bahkan di taman hotel.

Baca juga: Sekitar 140.000 Turis Berkunjung ke Jeju di Tengah Pandemi Corona

Jeruk ini sudah jadi bagian dari kehidupan orang-orang Pulau Jeju sejak lama sekali. Para penduduk Jeju dibesarkan melihat pohon-pohon sitrus di dekat rumah mereka.

Bahkan sebelum pohon jeruk tangerine yang jadi ciri khas Jeju diperkenalkan di sana dari Jepang pada 1950-an.

Pohon jeruk Jeju ini dipercaya sebagai spesies asing yang diperkenalkan di pulau tersebut sejak zaman dahulu kala.

Namun, jeruk Jeju baru-baru ini berhasil menarik perhatian orang-orang di luar Pulau Jeju.

“Permintaan terhadap buah ini jauh lebih tinggi dari produksi,” ujar petani jeruk tangerine, Kim Woo-jin.

Baca juga: Belum Berusia 20 Tahun? Dilarang Masuk ke Jeju Love Land

Woo-jin menjual jeruk yang ia tanamdi area pertaniannya di Kota Seogwipo lewat pusat perbelanjaan online. Banyak pelanggannya merupakan penduduk pulau utama Korea.

“Jeruk ini punya ukuran yang jauh lebih besar dan berat dari pada jeruk tangerine biasa. Hal itu membuat pohon hagyul ini memproduksi jumlah buah yang terbatas," kata Woo-Jin.

"Periode produksi yang relatif pendek yakni dari Mei hingga Juni adalah alasan lain yang menyebabkan permintaan bisa menyaingi suplai buahnya,” lanjutnya.

Pada masa lalu, produk utama Woo-jin adalah jeruk tangerine dan varietasnya. Namun ia mulai menjual hagyul sejak lima tahun lalu ketika banyak konsumennya yang meminta hagyul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com