Di Jeju, Yang Nam-hee seorang petani sitrus yang berbasis di bagian barat Kota Seogwipo, mengatakan, buah ini populer di antara para pekerja kesehatan.
“Sebagian besar pelanggan setia saya bekerja di klinik atau rumah sakit. Saya tidak tahu kenapa pekerja kesehatan menyukai buah ini dari pada buah-buah lainnya,” ujar Nam-hee.
Ia juga mengatakan, menjual bibit pohon jeruk ini juga jadi bisnis yang menguntungkan, karena permintaan untuk pohon hagyul cukup tinggi.
“Orang-orang menanam pohon-pohon ini di kebun kecil mereka atau di luar bangunan-bangunan untuk hiasan,” kata Nam-hee.
“Para biarawati Katolik juga jadi pelanggan saya dan mereka membeli hagyul untuk dijadikan selai. Mereka menjualnya saat bazaar donasi," lanutnya.
Baca juga: Merasakan Suasana Permukiman Tradisional Korea di Jeju Folk Village
Kim Ji-soon, seorang chef dan ahli makanan Jeju mengatakan, jeruk jenis ini banyak digunakan secara luas di banyak makanan Jeju, bukan hanya selai dan koktail sitrus.
“Para warga Pulau Jeju telah lama menggunakan jeruk ini untuk makanan mereka. Di antara yang lain, rasa asam buah ini yang membuatnya jadi bahan sempurna untuk membuat saus," laya Ji-soon.
"Maka orang-orang di sini membuat saus asam dengan kecap dan jus hagyul. Mereka memakan ikan dengan mencelupkannya ke saus tersebut. Beberapa juga menggunakan sitrus ini untuk membuat dressing salad,” jelas Ji-soon.
Para penduduk Pulau Jeju juga banyak menggunakan buah ini untuk memberikan rasa unik pada makanan khas Jeju.
Woo-ji mengatakan, makanan Jeju menggunakan banyak bahan alami dengan lebih sedikit bubuk paprika merah dan karakteristik inilah yang membuat makanan Jeju sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.