Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kualitas Kurma Turun Setelah Dibuka dari Wadah?

Kompas.com - 14/05/2020, 12:12 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Buah kurma jadi salah satu buah yang punya tingkat keawetan cukup lama. Beberapa jenis kurma bisa bertahan bahkan lebih dari satu tahun.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas buah kurma agar tetap baik bahkan setelah dibuka dari kemasan aslinya.

Chef Fahad Fuad, Banquet Sous Chef di Jakarta Internasional Expo dan Convention Kemayoran juga Chef Noldy Herling, Executive Chef of Mercure Jakarta Simatupang menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kualitas kurma.

Menurut Chef Fahad, kurma bisa punya tingkat keawetan yang baik karena sudah melalui proses pengeringan tertentu.

“Sengaja ditekan kadar airnya lalu disinar UV sebelum dikemas untuk mematikan bakteri dan kuman,” ujar Chef Fahad pada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Kualitas kurma bisa menurun setelah dibuka dari kemasan adalah karena perubahan suhu yang terjadi pada kurma, lalu adanya kontaminasi, dan waktu konsumsi setelah dibuka yang terlalu lama.

Soal kontaminasi, menurut Chef Noldy hal itu artinya jika kurma tidak disimpan dengan baik dan bersama bahan-bahan lain yang akan memengaruhi kualitas dari kurma tersebut.

“Yang buat kualitas menurun kalau terkontaminasi saja dengan bahan yang lain. Sepanjang disimpan dengan baik, kualitas kurma pasti akan tetap bagus,” papar Chef Noldy pada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Untuk menjaga kualitas kurma, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menyimpannya dalam wadah tertutup.

Baca juga: Jangan Sampai Berkutu dan Berjamur, Begini 4 Cara Tepat Menyimpan Kurma

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurmaSHUTTERSTOCK/GORKEM DEMIR Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma

Selain itu, Chef Noldy juga menyarankan untuk menyiram kurma dengan sedikit madu asli untuk membuat kurma awet dan tetap sehat setelah kurma dibuka dari kemasan.

Kurma memang bisa bertahan di suhu ruang untuk beberapa waktu tertentu.

Kurma jenis kering misalnya seperti medjool dan ajwa bisa bertahan selama 3-6 bulan di suhu ruangan. Sementara kurma jenis basah seperti sukkari hanya bisa bertahan selama 3 hari saja.

Maka dari itu, Chef Fahad menyarankan untuk memasukkan kurma ke dalam lemari pendingin baik itu dalam chiller atau freezer.

“Di lemari pendingin bisa bertahan sampai satu tahun lebih, hanya saja secara tekstur kurma akan menjadi lebih keras,” tutur Chef Fahad.

Sementara untuk kurma jenis basah, bisa bertahan hingga 6 bulan di freezer dan chiller selama 1 bulan, tergantung masa kedaluwarsa kurma tersebut dan cara menyimpannya.

Ilustrasi kurma kering dalam kemasan. Cara menyimpan kurma harus tepat supaya buah ini bisa awet dari 3 bulan sampai 1 tahun.SHUTTERSTOCK/SERGEY RYZHOV Ilustrasi kurma kering dalam kemasan. Cara menyimpan kurma harus tepat supaya buah ini bisa awet dari 3 bulan sampai 1 tahun.

Wadah tertutup yang rapat dan terbuat dari plastik juga bisa membuat kurma lebih awet. Sebaiknya hindari menyimpan kurma dalam wadah kardus karena kardus memiliki celah atau rongga pada permukaannya.

Hal itu memungkinkan jadi termpat bakteri bekembang biak dan dikhawatirkan akan mengontaminasi isi makanan tersebut.

Kurma juga bisa langsung disimpan dalam kemasan aslinya selama kemasan tersebut terbuat dari plastik atau mika.

“Untuk menjaga kualitas tetap terjaga, bisa disimpan di chiller dalam wadah tertutup dan kalau ingin dikonsumsi ambil secukupnya saja. Hindari makanan keluar masuk lemari pendingin,” tutup Chef Fahad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com