Meskipun Bali adalah pusat pariwisata dengan banyak wisatawan yang berkunjung, tapi Bali bukanlah wilayah yang menjadi episentrum pandemi Covid-19 di Indonesia.
Tercatat hingga saat ini terdapat 332 kasus positif Corona di Bali, 220 orang sembuh dan 4 orang meninggal.
"Penerapan pun akan dilakukan secara bertahap, untuk pertama direncanakan di kawasan Nusa Dua Bali," ungkap Adnyani.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang juga akrab disapa Cok Ace menyambut baik program yang sedang disiapkan Kemenparekraf.
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Corona, Ini 6 Program Kemenparekraf
Menurutnya, Bali sebagai daerah pariwisata tidak bisa diam melihat situasi yang ada.
"Program ini tentu sangat baik dalam mempersiapkan Bali untuk kembali menerima wisatawan nantinya," terangnya.
Cok Ace pun mengakui minat wisatawan untuk kembali berwisata ke Bali saat ini sangat tinggi, terutama dari wisatawan mancanegara.
Namun demikian, imbuhnya, dibutuhkan penetapan protokol baru kepariwisataan yang menitikberatkan pada jaminan keamanan dan kesehatan bagi wisatawan sebagai prioritas.
“Dengan penyusunan program dan pendampingan dari Kemenparekraf tentu akan membantu Bali untuk menyiapkan langkah-langkah ke depan,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, kawasan Nusa Dua yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dinilai cocok untuk penerapan program CHS untuk tahap awal di Bali.
Baca juga: Kemenparekraf, Kemenperin, dan Tokopedia Dukung Industri Kopi Lokal
"Tempatnya strategis dapat mengakomodasi segala minat dan kebutuhan wisatawan. Untuk social distancing juga baik karena jauh dari masyarakat. Tinggal disiapkan protokol kesehatan serta protokol lainnya secara ketat," kata tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.