JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku wisata memprediksi akan ada perubahan terjadi di industri setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Para pelancong yang tak sabar ingin berjalan-jalan setelah situasi mulai membaik mesti siap beradaptasi dengan perubahan yang memengaruhi kebiasaan hingga tren wisata.
Baca juga: New Normal Pariwisata Indonesia: Toilet Bersih hingga Tim Rescue
Wisata jarak dekat digandrungi
Menurut Head of Marcomm Golden Rama Tours & Travel Ricky Hilton, perubahan yang akan dirasakan usai pandemi adalah maraknya konsumen yang ingin liburan ke lokasi yang tak terlalu jauh.
"Liburan yang simpel dan jarak dekat, seperti staycation," kata Ricky dalam bincang-bincang daring di Indonesia Online Fest, Jumat (15/5/2020), seperti dikutip dari Antara.
Pihaknya mulai menawarkan pilihan staycation untuk konsumen yang ingin menikmati liburan nanti pada jauh-jauh hari.
Wisata ke tempat non-mainstream
Masa berdiam diri di rumah bisa jadi dimanfaatkan orang-orang untuk mempersiapkan lebih matang rencana wisata mendatang.
Ricky memprediksi, orang-orang akan memilih tujuan wisata yang berbeda dari ekspektasi mereka terdahulu.
"Orang bisa mencari destinasi yang lokasinya masih sepi," kata Ricky.
Pemeriksaan keamanan dan kesehatan lebih ketat
Pemeriksaan keamanan berevolusi dari waktu ke waktu. Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa mengatakan dalam kesempatan yang sama, dahulu pemeriksaan keamanan pesawat jauh lebih longgar.
Ketika ada perubahan, ada masa beradaptasi, namun setelahnya orang-orang jadi terbiasa dan menganggapnya lazim.
Baca juga: Hadapi Era New Normal, Pelaku Pariwisata Perlu Siapkan Protokol Kesehatan
Dia memprediksi pemeriksaan keamanan dan kesehatan ke depannya bakal lebih ketat. Awalnya mungkin konsumen merasa bingung saat beradaptasi, namun lama kelamaan semuanya terasa normal.
"Industri healthcare dan travel akan sangat dekat, akan ada banyak standard baru dari segi kebersihan," kata dia.