Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Pandemi, Jumlah Wisatawan Internasional di Dunia Menurun Drastis

Kompas.com - 15/05/2020, 23:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputy Presiden ASEAN Tourism Association (ASEANTA) Eddy Krismeidi Soemawilaga menuturkan berdasarkan data World Tourism Organization (UNWTO) terjadi penurunan angka perjalanan wisatawan internasional.

Hal ini akibat dari pandemi Covid-19. Angka penurunan perjalanan wisatawan internasional diperkirakan mencapai 60 hingga 80 persen sepanjang tahun 2020, jika dibandingkan tahun lalu.

"Saya cukup khawatir terhadap hal ini karena akan bergantung juga dengan kapan proses recovery atau pemulihan sektor pariwisata," kata Eddy dalam telekonferensi bersama ASITA, Sabtu (9/5/2020).

Ia juga menyebut bahwa penurunan sudah terasa di Asia Pasifik pada tiga bulan pertama tahun 2020, bahkan mencapai minus 35 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini terjadi karena beberapa negara yang menjadi pasar wisatawan justru paling terdampak kasus Covid-19.

Baca juga: Wisatawan Nusantara, Kunci Pariwisata Indonesia untuk Bangkit saat Corona Berakhir

"Sebut saja China, dan India sehingga penurunan ini dirasakan paling tinggi di ASEAN Pasifik," terangnya.

Kendati demikian, Eddy menyampaikan bahwa UNWTO telah memiliki beberapa skenario proses pemulihan yang sangat bergantung pada kebijakan berbagai negara di dunia mengenai kapan pembukaan perbatasan.

Skenario pertama adalah jika proses pembukaan perbatasan terjadi pada bulan Juli. Jika perbatasan dibuka pada bulan Juni 2020, diperkirakan penurunan jumlah perjalanan wisatawan internasional sebesar minus 58 persen dibandingkan Juli tahun lalu.

Ilustrasi Pariwisata IndonesiaDokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Ilustrasi Pariwisata Indonesia

Skenario kedua adalah jika pembukaan perbatasan terjadi pada bulan September dan Desember 2020. Jika terjadi pada akhir tahun seperti itu, menurut Eddy, akan semakin menambah lama proses pemulihan.

"Oleh sebab itu saya berharap proses recovery dapat berlangsung cepat sehingga penurunan yang terjadi tidak semakin besar," terangnya.

Adapun beberapa upaya yang akan dilakukan pada proses pemulihan membangkitkan pariwisata terbilang sama di beberapa negara di dunia, termasuk negara-negara ASEAN.

Eddy menjelaskan, sebagian besar negara akan memulihkan pariwisata dimulai dengan menarik wisatawan domestik terlebih dulu.

Ia mencontohkan, China sudah menerapkan hal ini dengan mengajak warganya berwisata di negaranya saja untuk sementara waktu.

Baca juga: Hadapi Booming Pariwisata, Desa Wisata Milik Masyarakat Perlu Dikembangkan

Tahapan kedua, diperkirakan perjalanan internasional akan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2020.

Eddy mengatakan, kemungkinan pelancong akan lebih memilih untuk pergi ke negara-negara terdekat atau tetangga terlebih dahulu.

"Tahapan awalnya, perjalanan internasional kemungkinan terjadi dilakukan antara negara-negara yang mempunyai level confidence yang sama atau terjadi di negara-negara tetangga saja," jelasnya.

Sementara itu, untuk tahapan ketiga yaitu long-haul (penerbangan jarak jauh) atau perjalanan jarak jauh diperkirakan akan lebih lama masa pemulihannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com