Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yunani Berencana Datangkan Turis pada Juli 2020

Kompas.com - 16/05/2020, 08:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

“Musim ini tidak akan seperti tahun-tahun lainnya. Merupakan hal yang bodoh bagi saya untuk percaya bahwa ini bisa terjadi. Namun, masih banyak yang bisa kita lakukan untuk membuka ekonomi pariwisata kembali,” lanjutnya.

Penggiat hotel beri respon yang berbeda

Kendati pemerintah Yunani berharap menyambut kembali wisatawan pada Juli 2020, tetapi penggiat hotel pesimis akan hal tersebut. 

Mereka khawatir akan pandemi virus corona yang membuat pantai sepi dan wisatawan menjauh.

Pariwisata merupakan pendapatan utama di Yunani. Pada 2019, industri tersebut menarik 34 juta pengunjung.

Industri berhasil menyumbang sebanyak 19,52 miliar dolar AS setara dengan Rp 290 triliun untuk Yunani.

Baca juga: New Normal Pariwisata Indonesia: Toilet Bersih hingga Tim Rescue

Industri pariwisata juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih kurang satu dari lima tenaga kerja.

“Pariwisata sedang menghadapi krisis terbesarnya di generasi kita,” kata Presiden dari asosiasi hotel Corfu, Charalambos Voulgaris, yang merupakan pemilik dari dua resor di Laut Ionia.

Lockdown yang berlaku dari 23 Maret untuk menghentikan penyebaran virus corona diperkirakan memberi dampak serius pada industri pariwisata. 

Menurut Passenger Shipping Business Association, lalu lintas penumpang menurun hingga 90 persen untuk kapal feri.

Sementara menurut Civil Aviation Authority, lalu lintas penumpang untuk penerbangan domestik dan internasional menurun hingga 59 persen pada Maret 2020.

Pulau Syros, Yunani.Wikipedia Pulau Syros, Yunani.

“Kami akan memiliki tingkat hunian yang sangat rendah. Kami tidak tahu apakah hotel kami akan buka, kapan mereka akan buka. Jadi, saat ini kami berada di ambang masa yang sangat sulit,” tutur Voulgaris.

Seluruh pelancong internasional yang saat ini tiba di Yunani harus mendarat di Athena dan menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk uji cepat virus corona.

Misotakis menuturkan bahwa dia berharap program tersebut meluas ke negara lain, setidaknya di Eropa.

Baca juga: We Love Thailand, Kampanye Pariwisata Domestik Thailand Saat Pandemi Usai

Melalui sebuah konferensi video dengan beberapa pemimpin negara lain, Misotakis mengusulkan “koridor keamanan”.

Menurut The Greek Reporter, hal tersebut nantinya akan memungkinkan warga negara dengan jumlah virus corona yang stabil untuk melakukan perjalanan akhir tahun ini.

Beberapa pemimpin negara yang hadir dalam konferensi video tersebut termasuk Austria, Denmark, Norwegia, Israel, Singapura, Republik Ceko, dan Australia.

Negara-negara Eropa lain tengah kembali ke normal secara perlahan setelah lockdown berminggu-minggu lamanya.

Pekan ini, Italia dan Spanyol mulai mencabut pembatasan yang diberlakukan selama puncak wabah virus corona terjadi di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com