Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hidangan Takjil Khas Lampung, Perkedel Manis sampai Sekubal yang Mirip Lontong

Kompas.com - 16/05/2020, 16:26 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pulau Sumatera memiliki banyak kekayaan kuliner yang unik dan menarik. Salah satunya Lampung, yang jadi provinsi paling ujung di timur Pulau Sumatera.

Baca juga: Cara Membuat Kue Lampet Ombus Khas Sumatera Utara

Pada Ramadhan seperti ini, kuliner khas Lampung ada beberapa yang kembali ditemukan di pasaran dan jadi favorit masyarakat.

Padahal, saat hari biasa, beberapa sajian berikut ini sudah langka atau bahkan hampir tak bisa ditemukan lagi.

Menurut Mega Aria Monica, Sekretaris Perkumpulan Penyelenggaraan Jasaboga Indonesia (PPJI) DPD Lampung, sajian-sajian yang sering dijadikan takjil oleh masyarakat Lampung ini ada yang bisa dengan mudah ditemukan di pasar kuliner saat Ramadhan.

Mulai dari yang gurih hingga yang manis, berikut ini 5 sajian takjil khas Lampung:

1. Gagodoh

Gogodoh punya rupa semacam perkedel atau pisang goreng. Sajian ini terbuat dari tepung terigu, gula, garam, kapur, dan air dengan isian berupa pisang dan cempedak.

2. Serbat Kweni

Rak lengkap rasanya jika bicara takjil tapi tak menyebutkan sajian es. Es khas Lampung yang sering dijadikan penganan takjil favorit adalah es serbat kweni.

Seperti namanya, es ini terbuat dari buah mangga kweni. Serbat kweni punya rasa yang cukup unik, perpaduan kecut buah kweni dan manisnya gula akan memberikan kesegaran saat berbuka puasa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

. . Happy sunday... ???????? . . Mengawali semangat pagi hari ini, yukk bikin yang seger-seger Buah bagus banget dikonsumsi pagi hari. Sekalian buat setoran #momyliciousGA . Say yuk ikut meramaikan @avrielcake @barengmasak @mrs_mudie @mr.ucul @fayola_nature . . _ES SERBAT KWENI_ Remade: @sisilia.tarigan Source: @ayudiahrespatih Bahan: 2buah Kweni, potong kotak 1sdt Selasih, rendam dengan air matang Secukupnya Es batu 2sdm Gula pasir Cara membuat: 1. Blender sebagian kweni dengan es batu dan gula 2. Masukkan kweni potong kedalam gelas, lalu tuang kweni yang sudah diblender. Diatasnya, tuang sisa kweni potong dan selasih yang sudaj direndam. Garnis dengan daun mint 3. Sajikan. Enjoy..!! . . @demediapustaka @debellin.premiumcookware @nuanza_porcelain @inspirasimedina @tokovicenza @vicenzaofficial @omieboxid @kayukama.id @decorprops_jkt @bakulbekal #kweni #serbatkweni #juskweni #minumankekinian #sisiliatarigan #sisiliatariganserbatkweni

A post shared by CAKE COOKIES DONUT BREAD (@sisilia.tarigan) on Jul 21, 2018 at 7:21pm PDT

3. Sekubal

Lalu ada sekubal atau segubal. Sekubal adalah kuliner khas Lampung yang biasanya disajikan hanya pada Ramadhan dan hari-hari raya seperti Lebaran dan pesta adat.

“Hidangan ini sangat nikmat disantap dengan tapai ketan sebagai hidangan penutup atau dengan lauk rendah, gulai, sambal sebagai hidangan utama,” jelas Mega pada Kompas.com, Kamis (15/5/2020).

Sekubal punya penampakan mirip lontong yang dibungkus daun.

Sekuballampungbaratkab.go.id Sekubal

4. Bekasam

Bekasam ini jadi salah satu hidangan khas Lampung yang hampir punah. Di Lampung sendiri, bekasam ini hanya beberapa orang saja yang masih setia membuat bekasam karena proses pembuatannya yang cukup sulit.

Bekasam adalah sajian hasil fermentasi ikan air tawar. Ikan air tawar yang digunakan berukuran kecil. Setelah ikan kecil dibersihkan, kemudian dicampur nasi dan diberi bumbu garam.

Selanjutnya, setelah tercampur rata lalu dimasukkan ke dalam stoples kedap udara untuk difermentasi selama kurang lebih empat hari.

5. Jejongkong

Jejongkong merupakan salah satu sajian takjil manis favorit masyarakat Lampung. Terbuat dari tepung beras, tepung sagu, dan tepung kanji, rasa dari jejongkong ini manis dengan tekstur yang lembut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com