Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Garuda Tak Setuju APD Diterapkan pada Pesawat, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/05/2020, 19:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh sektor saat ini tengah menerapkan prosedur atau protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Bagi tenaga kesehatan diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Lalu bagaimana jika APD tersebut diterapkan pula pada maskapai penerbangan?

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyatakan tidak setuju akan penggunaan APD Kesehatan lengkap pada operasional penerbangan.

“Garuda tidak setuju dengan maskapai yang menerapkan APD Kesehatan seperti AirAsia, dan Emirates. Model pakaiannya tampak seperti astronot. Saya justru akan mempertanyakan ini di rumah sakit atau di pesawat?” kata Irfan dalam telekonferensi Indonesia Tourism Forum (ITF), Jumat (15/5/2020).

APD merah yang dikeluarkan AirAsia Philippines.dok. AirAsia Philippines APD merah yang dikeluarkan AirAsia Philippines.

Irfan pun menjelaskan alasan menolak penggunaan APD Kesehatan tersebut lantaran menurutnya, dunia penerbangan adalah sektor industri yang menyenangkan.

Jika APD tersebut dipakai oleh pramugari, justru akan menghilangkan kesan menyenangkan, kata dia.

Ia pun tak sampai membayangkan apabila awak kabin memakai APD yang menurutnya tampak seperti astronot itu.

Baca juga: Syarat Penumpang Pesawat dan Rute yang Dilayani Garuda Indonesia Saat Ini

“Untuk saat ini saya tidak setuju terhadap APD di pesawat. Industri ini merupakan bisnis yang sejatinya menimbulkan kebahagiaan, happiness. Para penumpang akan senang melihat pilot, kru kabin pramugari,” tegasnya.

Kendati demikian, Irfan juga menyampaikan bahwa APD yang dipakai di beberapa maskapai tersebut hadir sebagai langkah untuk memberikan kenyamanan penumpang, terlebih ketika memasuki era New Normal.

Terkait New Normal, ia mengatakan Garuda telah menerapkan protokol kesehatan yang diperlukan penumpang seperti penggunaan masker, hand sanitizer, dan physical distancing.

Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 kembali menggelar rapid test massal. Kali ini rapid tes dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (4/5/2020).  Rapid test ini diikuti 87 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang Garuda Indonesia GA 831 yang berasal dari Singapura. Dok Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 kembali menggelar rapid test massal. Kali ini rapid tes dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (4/5/2020). Rapid test ini diikuti 87 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang Garuda Indonesia GA 831 yang berasal dari Singapura.

“Kami tetap fokus pada kesehatan penumpang, itu yang harus ada, sehingga tidak boleh satupun penumpang yang merasa terancam kesehatannya,” jelasnya.

Selain persoalan APD di pesawat, Irfan juga menyebut soal pembatasan jumlah penumpang untuk keamanan.

Menurutnya hal tersebut tidak disukai oleh penumpang. Ia mencontohkan kebijakan pisah bangku, apabila dilakukan dalam jangka waktu lama akan menyulitkan bagi penumpang berkeluarga.

Baca juga: Aturan Maskapai Saat Corona: Jaga Jarak hingga Awak Kabin Pakai APD

Ia pun juga menyoroti bahwa kebijakan tersebut dapat berdampak pada tarif tiket pesawat.

“Tapi saya rasa kenaikan tarif hingga dua kali lipat sangat tidak mungkin,” tekannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com