Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia Ini Siapkan Protokol Kesehatan Covid-19

Kompas.com - 17/05/2020, 09:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tutupnya semua tempat wisata di dunia karena pandemi Covid-19, termasuk Indonesia, membuat pengelola tempat wisata berbenah selama kosongnya wisatawan.

Kondisi ini digunakan untuk menyambut era New Normal Pariwisata yang akan terjadi saat pandemi berakhir. Salah satu yang disiapkan adalah protokol kesehatan Covid-19 di seluruh destinasi wisata.

Lalu bagaimana dengan kesiapan kondisi di tempat wisata?

Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, misalnya, dikabarkan tengah bersiap menghadapi era New Normal Pariwisata tersebut.

Salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sugeng Handoko mengatakan, pengelola wisata Nglanggeran dan masyarakat setempat telah mempersiapkan terkait protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Protokol New Normal Dapat Jadi Nilai Tambah untuk Jual Produk Wisata

"Salah satu yang kita lakukan adalah memasang tempat cuci tangan cukup banyak. Kemudian mengedukasi ke pemilik homestay dan masyarakat terkait higienitas seperti penggunaan masker, hand sanitizer, dan segala macam," kata Sugeng dalam virtual tur ke Desa Wisata Nglanggeran bersama Atourin, Sabtu (16/5/2020).

Selain itu, Nglanggeran juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan dinas terkait--Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata.

Sugeng berharap, nantinya ketika pandemi telah berakhir, Desa Wisata Nglanggeran sudah siap untuk melakukan protokol kesehatan.

"Sehingga dapat menjadi salah satu pilihan destinasi yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan dan aman bagi semua wisatawan," terangnya.

Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Bali sebagai pilot project dalam penerapan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS) untuk nantinya diimplementasikan ke daerah lainnya di Indonesia.

Hal tersebut berdasarkan rapat antara Kemenparekraf dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di kantor Gubernur Bali, Kamis (14/5/2020).

Langkah pemulihan tersebut, antara lain menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang mengacu pada standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan.

Baca juga: Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf Siapkan Program CHS

Gerakan CHS ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia usai Covid-19,” ujar Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dengan begitu, lanjutnya, peningkatan pergerakan dan kunjungan wisatawan di Indonesia akan terdorong. Apalagi, pada tahap awal nanti pasti akan didominasi wisatawan domestik.

Selain itu, rincian program pemulihan tersebut akan dibahas dan dikomunikasikan ke seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com