JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tempat wisata di Gunungkidul, Yogyakarta yaitu Desa Wisata Nglanggeran dilaporkan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan sejak tahun 2019.
Menariknya, masyarakatnya justru mengalami peningkatan perekonomian. Lantas, mengapa itu terjadi?
Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Nglanggeran sekaligus pemandu wisata dalam virtual tur Atourin Sugeng Handoko membeberkan alasan Nglanggeran mampu meningkatkan perekonomian di balik pengurangan jumlah kunjungan wisatawan.
"Wisatawannya lebih lama tinggal di desa wisata. Kemudian lebih melakukan interaksi dengan masyarakat bahkan membeli produk lokal yang ada di masyarakat desa," kata Sugeng, Sabtu (16/5/2020).
Ia menjelaskan, Nglanggeran telah mengurangi jumlah kunjungan sekitar 200.000 orang dibandingkan lima tahun sebelumnya pada 2014.
Menurut Sugeng, jumlah wisatawan pada tahun 2014 ke Nglanggeran sangat banyak yaitu sekitar 325.000 orang. Namun, bukannya merasa senang, masyarakat Nglanggeran justru merasa tidak nyaman.
Baca juga: Menikmati Syahdunya Petang di Embung Nglanggeran, Gunungkidul
Gayung bersambut, upaya itu pun kemudian berhasil. Pada tahun 2019 tercatat, jumlah kunjungan wisatawan di Nglanggeran sekitar 103.000 orang.
Terkait angka kenaikan perekonomian masyarakatnya, Sugeng mengatakan, adanya kenaikan sekitar Rp 2 miliar.
"Dulu tahun 2014 omzet kami Rp 1,4 miliar, tapi di 2019 ini, dengan hanya jumlah wisatawan 103.000an orang, itu omzetnya bisa Rp 3,2 miliar," terangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.