Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virtual Tour ke Desa Nglanggeran, Jelajah Tempat Wisata dalam 2 Jam

Kompas.com - 17/05/2020, 11:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Air Terjun Kedung Kandang

Berikutnya, kami menuju ke tempat wisata Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran. Berlokasi tak jauh dari Griya Cokelat, tempat ini dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil.

Usai memarkirkan kendaraan, peserta perlu trekking sekitar 15-20 menit. Kendati virtual tur, Sugeng menginformasikan kepada para peserta terkait waktu untuk mengunjungi air terjun hanya pada waktu musim penghujan.

"Ini uniknya, karena pada musim kemarau itu airnya hampir engga ada. Air terjun ini bertingkat di tengah-tengah terasering sawah," kata Sugeng.

Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan di sini yaitu bermain air dan makan bersama beralaskan daun pisang ketika ada tradisi wiwitan.

Berburu capung atau kupu-kupu juga bisa menjadi aktivitas yang sering dilakukan wisatawan kala berkunjung ke air terjun ini.

Lebih lanjut, Sugeng mengatakan, ke depan akan dibangun glamping di tempat ini sehingga peserta dapat menginap dan tak langsung pulang.

Tiket masuk ke air terjun Kedung Kandang yaitu Rp 7.000.

Homestay Aris Budiono

Usai berjalan-jalan, peserta kemudian diajak untuk beristirahat di homestay Aris Budiono. Homestay ini lokasinya sekitar 3 kilometer dari Air Terjun Kedung Kandang.

Selain itu, homestay ini juga merupakan salah satu homestay terbaik di Yogyakarta dan menjadi pemenang homestay  di tingkat DIY tahun 2019.

Daya tarik homestay ini adalah pada nuansa pedesaan yang begitu kental dan tamu dapat melihat pemandangan sawah serta Gunung Api Purba Nglanggeran dari balik jendela.

Fasilitas yang ada yaitu WiFi gratis, parkiran luas, kuliner lokal, air hangat, dan berinteraksi dengan pemilik homestay.

Penginapan ini memiliki harga sewa kamar per malamnya yaitu Rp 150.000.

Nglanggeran sendiri memiliki sekitar 80 homestay yang dikelola masyarakat. Adapun harga menginapnya berada di kisaran Rp 150.000 per malamnya.

Kampung Pitu

Hari kedua, kami diajak mengunjungi Kampung Pitu yang memiliki daya tarik pada budaya atau tradisinya dan keindahan alamnya.

Kampung Pitu sendiri memiliki tradisi di mana semua penduduknya berjumlah tujuh keluarga saja. Tidak boleh lebih, dan tidak boleh kurang.

Namun di sisi lain, Kampung Pitu ternyata bisa dikunjungi wisatawan terutama karena tradisi budayanya dan pemandangan alamnya.

Jelas saja, wisatawan yang rata-rata datang adalah mereka yang ingin melihat sunrise dari puncak timur Gunung Api Purba Nglanggeran yang letaknya ada di Kampung Pitu.

Wisatawan yang ingin datang ke sini harus menggunakan "Pajero" dan tidak disarankan menggunakan sepeda motor atau kendaraan pribadi karena akses jalan terbilang ekstrim.

Berbagai topeng kayu yang dihasilkan oleh para perajin di Dusun Bobung dan Dusun Batur di Desa Putat, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, ditampilkan dalam Pameran Topeng Panji dari Bobung di Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu (19/9/2012).  KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Berbagai topeng kayu yang dihasilkan oleh para perajin di Dusun Bobung dan Dusun Batur di Desa Putat, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, ditampilkan dalam Pameran Topeng Panji dari Bobung di Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta, Rabu (19/9/2012).

Desa Wisata Bobung

Tempat wisata terakhir di Nglanggeran yaitu Desa Wisata Bobung. Letaknya berada di desa Putat, Kecamatan Patuk, Gunungkidul.

Desa ini merupakan desa dengan penghasil kerajinan topeng batik kayu. Selain itu, Desa Bobung juga menjadi desa wisata tertua di Gunungkidul, bahkan sebelum desa wisata Nglanggeran ada.

Untuk sampai di lokasi ini, dapat menggunakan bus kecil pariwisata. Di sisi kiri dan kanan jalan terdapat beberapa rumah yang merupakan tempat produksi pembuatan kerajinan kayu.

Wisatawan dapat menjajal langsung cara membuat topeng kayu, patung, dan lain sebagainya jika berkunjung ke rumah-rumah warga tersebut.

Baca juga: Desa Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia Ini Siapkan Protokol Kesehatan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com