Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2020, 14:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata menjadi sektor paling terdampak akibat wabah virus corona yang menyerang dunia belakangan ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, World Travel & Tourism Council (WTTC) sebagai lembaga pariwisata global tengah menyusun adanya protokol baru dalam dunia pariwisata.

Baca juga: Protokol New Normal Dapat Jadi Nilai Tambah untuk Jual Produk Wisata

Presiden dan CEO WTTC, Gloria Guevara mengatakan, pembangunan protokol global ini akan dibagi menjadi empat pilar utama.

Adapun penyusunan tersebut turut mempertimbangkan pedoman World Health Organization (WHO) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC).

“Empat pilarnya yaitu harus memperhatikan kesiapan operasional dan staf, memastikan pengalaman yang aman, membangun kembali kepercayaan wisatawan, dan kepercayaan diri serta penerapan kebijakan yang memungkinkan,” kata Gloria dalam telekonferensi bersama Indonesia Tourism Forum (ITF), Jumat (15/5/2020).

Lanjutnya, tujuan dari pembuatan protokol global ini adalah untuk membangun kembali kepercayaan di antara konsumen atau wisatawan, sehingga mereka bisa melakukan perjalanan dengan aman sesaat pembatasan dicabut.

Protokol baru ini akan memberikan suatu konsistensi global terhadap destinasi dan negara serta panduan untuk penyedia perjalanan, operator, dan wisatawan, terkait pendekatan baru untuk kesehatan dan kebersihan di dunia pasca Covid-19.

Baca juga: New Normal Pariwisata, Taman Wisata Candi Siapkan Protokol Baru

Gloria menyebut, kesehatan dan keselamatan wisatawan serta pekerjanya akan ditempatkan di jantung protokol global baru, yang telah disusun oleh anggota WTTC.

Untuk mewujudkan agar protokol global ini dapat berjalan dengan baik setelah pandemi, Gloria menuturkan, perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.

“Koordinasi dan penyelarasan dalam sektor perjalanan dan pariwisata sangat penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah global yang kuat diterapkan guna membangun kembali kepercayaan dapat dianut oleh pemerintah dan sektor swasta,” ujarnya.

“Kami senang, untuk pertama kalinya, sektor swasta global telah menyelaraskan sekitar protokol baru ini yang akan menciptakan konsistensi di seluruh sektor," katanya.

"Sekarang kami menyerukan kepada pemerintah untuk mengadopsinya, sehingga mereka dapat diimplementasikan secara global dan mengembalikan kepercayaan yang sangat dibutuhkan untuk memulai kembali sektor ini," tambahnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com