Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Masjid-Katedral Cordoba di Spanyol

Kompas.com - 18/05/2020, 09:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Saat mereka memasuki Santiago de Compostela, dia memikirkan cara yang cerdas untuk membuat musuh-musuhnya marah.

Pertama, dia menunggangi kuda langsung ke katedral kota dan membiarkan kudanya minum dari bak suci.

Selanjutnya, Mansur mengambil lonceng bangunan tersebut dan membawanya ke Cordoba untuk dilelehkan dan dijadikan lampu untuk masjid kota Cordoba.

Pada 1236, Cordoba kembali diambil alih oleh orang-orang Kristen. Raja Ferdinand III segera memerintahkan lentera masjid untuk dibawa kembali ke Santiago de Compostela untuk diubah kembali menjadi lonceng.

Selanjutnya, raja-raja Kristen berikutnya mengubah dan menambahkan beberapa fitur ke masjid tersebut tanpa menghancurkannya. Alhasil, Masjid Cordoba berubah menjadi Masjid-Katedral Cordoba.

Gaya arsitektur yang unik

Masjid-Katedral Cordoba, menurut Unesco, merepresentasikan pencapaian artistik yang unik karena ukuran dan tingginya langit-langit bangunan tersebut.

Ilustrasi - Masjid-Katedral Cordoba, Spanyol.dok. Mezquita-Catedral de Cordoba Ilustrasi - Masjid-Katedral Cordoba, Spanyol.

Bangunan tersebut merupakan saksi yang tidak tergantikan dari zaman kekhalifahan di Cordoba, dan merupakan monumen yang paling melambangkan arsitektur agama Islam.

Masjid-katedral tersebut juga sangat memengaruhi seni Islam Barat sejak abad ke-8. Sama seperti gaya neo-Moor pada abad ke-19.

Teknik pembangunan masjid-katedral pun telah memengaruhi budaya Arab dan Kristen sejak abad ke-8.

Gaya arsitektur Masjid-Katedral Cordoba menggabungkan banyak sekali nilai artistik Timur dan Barat.

Mereka juga mencakup unsur-unsur yang pada saat itu belum terdengar dalam arsitektur keagamaan Islam.

Ada pun yang dimaksud gaya arsitektur yang belum terdengar adalah penggunaan lengkungan ganda untuk menopang atap.

Fitur-fitur menarik dalam Masjid-Katedral Cordoba

1. Patio de los Naranjos

Halaman yang dipenuhi dengan pohon jeruk, palem, cemara, dan air mancur membentuk pintu masuk ke masjid tersebut.

Patio de los Naranjos dulunya merupakan sebuah tempat untuk berwudhu.

Pintu masuk yang paling mengagumkan di area tersebut adalah Puerta del Perdon, gapura Mudejar (gaya arsitektur Iberia pada abad pertengahan) dari abad ke-14 yang berada di sebelah menara lonceng.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com