JAKARTA, KOMPAS.com – Asupan nutrisi dari buah dan sayur terbilang penting untuk tubuh, apalagi ketika Ramadhan.
Menurut praktisi gizi bidang klinik dan olahraga, Dr. Rita Ramayulis, mikronutrien yang terkandung di dalam buah dan sayur sangat penting untuk antioksidan tubuh yang bisa meningkatkan imunitas.
Dalam sesi Live Instagram di akun @kriyaria dengan topik “Minuman Jus, Smoothie, dan Minuman Rempah Penguat Kekebalan Tubuh” pada Rabu (13/5/2020), Rita menyebutkan tanpa mengonsumsi buah dan sayur imunitas tubuh pasti akan melemah.
Baca juga: Waktu Terbaik Konsumsi Air Rempah untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh
Namun kadang kala banyak orang sulit untuk bisa mengonsumsi buah dan sayur segar. Maka dari itu jus dan smoothies bisa jadi alternatif konsumsi buah dan sayur yang sederhana.
“Kalau berapa banyak buah dan sayur yang harus dikonsumsi itu minimal tiga porsi per hari,: jelas Rita.
Apabila di masa pandemik ingin menguatkan imunitas tubuh, Rita memberi saran untuk menambahkan masing-masing satu sampai dua porsi buah dan sayur.
"Terutama untuk sayur itu tidak masalah karena energi sangat kecil. Kecuali buah itu pasti akan ada tambahan energi,” sambung dia.
Konsumsi buah dan sayur dalam bentuk jus dan smoothies pada masa pandemik ini Rita menyarankan untuk melakukannya minimal satu kali sehari.
Baca juga: 3 Bahan di Dapur yang Aman untuk Cuci Sayur dan Buah
Jumlah tersebut sudah bisa memenuhi sebagian kebutuhan mikronutrien pada tubuh manusia.
Saat berpuasa, bukan berarti jadi alasan tak bisa mengonsumsi buah dan sayuran sesuai takaran minimal yang disarankan.
Rita punya strateginya, yakni konsumsi buah dan sayur pada saat sahur, berbuka puasa, dan sebelum tidur.
“Buka puasa tujuannya adalah menormalkan kadar glukosa darah. Nah untuk menormalkan glukosa darah itu butuh glukosa yang terkandung pada sayur dan buah,” papar Rita.
“Kemudian juga untuk merehidrasi tubuh, butuh air yang ada elektrolitnya yang terkandung dalam buah dan sayur,” lanjutnya.
Kandungan-kandungan tersebut dibutuhkan untuk mengembalikan energi yang sempat hilang karena berpuasa.
Setelah glukosa darah normal, glukosa itu nantinya akan diubah menjadi energi.
Baca juga: 7 Buah yang Paling Cocok Dijadikan Jus dan Smoothies, Bisa Diminum Saat Sahur?
Namun syaratnya, kata Rita, harus ada magnesium yang juga terdapat pada sayur dan buah. Ia mencontohkan kebiasaan orang Indonesia yang sering mengonsumsi teh manis saat berbuka puasa.
“Kalau minum teh manis saja glukosa kita memang naik tapi enggak bisa jadi sumber energi karena magnesium enggak ada,” kata Rita.
Maka dari itu, sebaiknya setiap orang mengonsumsi minimal tiga porsi buah dan sayur yang salah satu proses pengolahannya dalam bentuk jus atau smoothies.
Satu porsi di waktu sahur dan satu porsi di waktu berbuka. Sementara porsi ketiga, kata Rita, bisa dikonsumsi saat menjelang tidur.
Baca juga: Jangan Disimpan Utuh, Ini Cara Tepat Membekukan Buah untuk Jus dan Smoothies
Pasalnya, tubuh manusia akan memproduksi hormon pertumbuhan secara maksimal mulai pukul 20.00. Puncaknya yakni pukul 23.00 – 02.00 dini hari.
“Sebelum tidur itu kita harus mengonsumsi snack yang terdiri dari protein dan buah. buah tidak bisa dikonsumsi kalau hanya sahur dan berbuka saja. Butuh juga menjelang tidur karena kita butuh minimal tiga porsi,” tegas Rita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.