KOMPAS.com – Al Bidya, juga dikenal Al-Badiyah, merupakan masjid yang terletak di Al-Badiyah, Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA). Lokasinya tepat berada di Jalan Fujairah – Dubai.
Mengutip Atlas Obscura, masjid tersebut dipercayai sebagai masjid tertua di UEA dan sudah ada sejak tahun 1446.
Masjid yang dibangun di lereng bukit di antara sebuah teluk dan pegunungan Al-Hajar tersebut mungkin berusia satu abad lebih muda dari perkiraan sebelumnya.
Mengutip laman resmi UNESCO World Heritage Centre, beberapa fragmen kecil dari arang yang terletak di matriks dinding asli di fondasi masjid pernah dikirim ke Rafer Radiocarbon Laboratory di Selandia Baru.
Baca juga: Sejarah Masjid Tertua di Paris, Penghormatan untuk Pejuang Muslim
Hal ini dilakukan untuk mengetahui tahun pasti masjid tersebut didirikan. Hasil menunjukkan, konstruksi masjid berada dalam rentang 220 tahun.
Artinya, konstruksi masjid berada di antara pertengahan abad ke-15 dan pertengahan abad ke-17. Kemungkinan masjid sudah berdiri sejak tahun 1450–1670 adalah 95 persen, sementara kemungkina pada 1480–1650 adalah 68 persen.
Asal-usul dibangunnya Masjid Al Bidya tetap menjadi sebuah misteri. Para tetua setempat bahkan tidak tahu banyak tentang sejarahnya.
Baca juga: Sejarah Panjang Masjid-Katedral Cordoba di Spanyol
Kendati demikian, mengutip The National, tepat di belakang masjid merupakan beberapa menara dari benteng Portugal yang sudah berdiri sejak lebih dari 200 tahun lalu.
Para warga Portugal yang membuat benteng turut menyertakan gambar Masjid Al Bidya dalam dokumen sejarah.
Sebagian besar masjid mungkin diberi nama yang memiliki arti tersendiri. Namun beda halnya dengan Masjid Al Bidya.
Sebab, masjid diberi nama berdasarkan wilayah masjid tersebut didirikan yaitu di wilayah Al-Badiyah.
Baca juga: Masjid Shitta Bey, Masjid Tertua di Nigeria yang Berdiri Sejak 1894
Al-Badiyah merupakan sebuah desa besar yang membentuk beberapa desa lainnya seperti Al Fai, Al Jubai, Haqeel, Twai Bin Saada, Al Hara, dan Al Telae.
Masjid Al Bidya, menurut Youngtimes.com, sebagian besar dibangun hanya menggunakan berbagai jenis batu dan lumpur.
Bangunan tersebut tidak menggunakan semen atau lantai sama sekali. Bahkan, menurut Beautifulmosque.com, masjid juga tidak menggunakan kayu.
Baca juga: Masjid Agung Taipei, Masjid Tertua dan Terbesar di Taiwan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.