Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pariwisata Iran Terbitkan Protokol New Normal Pariwisata

Kompas.com - 20/05/2020, 23:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

Selama beberapa bulan belakangan, banyak negara termasuk Iran berlakukan pembatan perjalanan untuk meredam penyebaran virus tersebut.

Dalam hal ini, penerbangan ke dalam dan ke luar negara telah ditangguhkan. Sementara perjalanan darat dibatasi secara meluas.

Menanggapi pandemi, Kementerian Kesehatan juga telah mengumumkan pedoman dan intruksi baru untuk meningkatkan keselamatan.

Khususnya untuk perjalanan darurat atau kerja di hotel, rumah singgah, unit akomodasi ramah lingkungan (eco-lodge), destinasi wisata, fasilitas transportasi, pusat rekreasi, dan restoran.

Perhotelan sudah mulai dibuka kembali

Pada awal Mei, ketua Assosication of Iranian Hoteliers, Jamshid Hamzehzadeh, menjelaskan tentang kebijakan kesehatan praktis yang diperkenalkan ke hotel.

Baca juga: Vietnam Mulai Buka Tempat Wisata untuk Wisatawan Domestik

“Kami telah mengumumkan bahwa kamar hotel didisinfeksi dan dibiarkan kosong selama 48 jam setelah digunakan oleh tamu," ujar Hamzehzadeh, mengutip Tehran Times.

"Masalah lain yang penting bagi kami adalah penekanan pada kesehatan karyawan. Setiap tamu harus melewati terowongan diagnostik saat memasuki hotel,” lanjutnya. 

Hamzehzadeh juga menuturkan bahwa 50 persen hotel di Iran sejauh ini telah dibuka kembali setelah industri perhotelan terkena dampak yang parah dari pandemi virus corona.

Ilustrasi Iran - Naqsh-e Jahan Square.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Naqsh-e Jahan Square.

Penutupan tersebut dikatakan Hamzehzadeh membuat industri perhotelan Iran kehilangan 45 triliun rial Iran setara dengan Rp 15 triliun selama tiga bulan belakangan.

Mereka belum membuat pernyataan resmi terkait hal tersebut. Namun hotel-hotel di setiap wilayah dibuka kembali di bawah kondisi dan koordinasi dengan departemen kesehatan setempat.

“Perjalanan bisnis telah dimulai. Jika hotel tidak dibuka, orang-orang mungkin pergi ke tempat yang tidak sah. Hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi yang berbahaya,” kata Hamzehzadeh.

Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council

“Kami mengimplementasikan protokol kesehatan yang sebelumnya diumumkan oleh Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan,” lanjutnya.

Protokol new normal pariwisata dan segala pertimbangannya

Wakil Menteri Pariwisata Vali Teymouri, awal Mei lalu, memperkenalkan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak virus corona pada sektor pariwisata.

Termasuk langkah-langkah di masa depan untuk memulihkan situasi pascapandemi virus corona.

Teymouri mencatat bahwa protokol perjalanan pintar bertujuan untuk memberi jaminan perjalanan yang sehat, telah dikembangkan untuk diimplementasikan di seluruh negeri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com