Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pariwisata Iran Terbitkan Protokol New Normal Pariwisata

Kompas.com - 20/05/2020, 23:02 WIB
Nabilla Ramadhian,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ministry of Cultural Heritage, Tourism, and Handicrafts (Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan) Iran telah menerbitkan protokol kesehatan untuk mengurangi dampak pandemi virus corona.

Mengutip Tehran Times, Minggu (17/5/2020), banyak keluarga diperkirakan akan mulai melakukan perjalanan domestik menjelang Hari Raya Idul Fitri pada 24 – 25 Mei mendatang.

Langkah ini dilakukan menyusul pembatasan perjalanan selama berbulan-bulan lamanya di Iran. 

Baca juga: We Love Thailand, Kampanye Pariwisata Domestik Thailand Saat Pandemi Usai

Protokol new normal pariwisata terkait kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan adalah sebagai berikut:

  1. Kurangi lalu lintas perjalanan antar kota dan hindari perjalanan yang tidak diperlukan untuk menjaga kesehatan penumpang yang melakukan perjalanan antar kota dengan kendaraan pribadi.
  2. Pastikan kendaraan dalam kondisi yang baik dan bersih, disinfeksi bagian dalam mobil dan gagang pintu.
  3. Sebelum melakukan perjalanan, gunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan sekali pakai, hand sanitizer, dan tisu.
  4. Gunakan masker dan sarung tangan saat mengisi bensin.
  5. Konsumsi makanan yang sudah disiapkan di rumah untuk perjalanan jarak dekat.
  6. Berhenti hanya di pusat pemberhentian (stopover) atau restoran yang berada di bawah pengawasan Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan untuk perjalanan jarak jauh.
  7. Saat menggunakan layanan sanitasi umum, pastikan untuk mencuci dan mengeringkan tangan secara menyeluruh mengikuti protokol yang telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, atau menggunakan hand sanitizer.
  8. Setelah memberi produk atau makanan, sebelum digunakan atau memasuki mobil, kemasan harus didisinfeksi.
  9. Gunakan metode pembayaran elektronik (non-kontak) saat membayar tol.

Usaha meredam penyebaran virus corona

Pada 20 April 2020, Iran mencabut larangan perjalanan antar kota setelah Presiden Hassan Rouhani memperkenalkan program Smart Social Distancing Initiative, fase baru dalam langkah pencegahan menyebarnya virus corona.

Baca juga: 8 Protokol New Normal untuk Hotel Anjuran dari World Travel & Tourism Council

 

Ilustrasi Iran - Katedral Vank.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Katedral Vank.

Selama beberapa bulan belakangan, banyak negara termasuk Iran berlakukan pembatan perjalanan untuk meredam penyebaran virus tersebut.

Dalam hal ini, penerbangan ke dalam dan ke luar negara telah ditangguhkan. Sementara perjalanan darat dibatasi secara meluas.

Menanggapi pandemi, Kementerian Kesehatan juga telah mengumumkan pedoman dan intruksi baru untuk meningkatkan keselamatan.

Khususnya untuk perjalanan darurat atau kerja di hotel, rumah singgah, unit akomodasi ramah lingkungan (eco-lodge), destinasi wisata, fasilitas transportasi, pusat rekreasi, dan restoran.

Perhotelan sudah mulai dibuka kembali

Pada awal Mei, ketua Assosication of Iranian Hoteliers, Jamshid Hamzehzadeh, menjelaskan tentang kebijakan kesehatan praktis yang diperkenalkan ke hotel.

Baca juga: Vietnam Mulai Buka Tempat Wisata untuk Wisatawan Domestik

“Kami telah mengumumkan bahwa kamar hotel didisinfeksi dan dibiarkan kosong selama 48 jam setelah digunakan oleh tamu," ujar Hamzehzadeh, mengutip Tehran Times.

"Masalah lain yang penting bagi kami adalah penekanan pada kesehatan karyawan. Setiap tamu harus melewati terowongan diagnostik saat memasuki hotel,” lanjutnya. 

Hamzehzadeh juga menuturkan bahwa 50 persen hotel di Iran sejauh ini telah dibuka kembali setelah industri perhotelan terkena dampak yang parah dari pandemi virus corona.

Ilustrasi Iran - Naqsh-e Jahan Square.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Naqsh-e Jahan Square.

Penutupan tersebut dikatakan Hamzehzadeh membuat industri perhotelan Iran kehilangan 45 triliun rial Iran setara dengan Rp 15 triliun selama tiga bulan belakangan.

Mereka belum membuat pernyataan resmi terkait hal tersebut. Namun hotel-hotel di setiap wilayah dibuka kembali di bawah kondisi dan koordinasi dengan departemen kesehatan setempat.

“Perjalanan bisnis telah dimulai. Jika hotel tidak dibuka, orang-orang mungkin pergi ke tempat yang tidak sah. Hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi yang berbahaya,” kata Hamzehzadeh.

Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council

“Kami mengimplementasikan protokol kesehatan yang sebelumnya diumumkan oleh Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan,” lanjutnya.

Protokol new normal pariwisata dan segala pertimbangannya

Wakil Menteri Pariwisata Vali Teymouri, awal Mei lalu, memperkenalkan langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak virus corona pada sektor pariwisata.

Termasuk langkah-langkah di masa depan untuk memulihkan situasi pascapandemi virus corona.

Teymouri mencatat bahwa protokol perjalanan pintar bertujuan untuk memberi jaminan perjalanan yang sehat, telah dikembangkan untuk diimplementasikan di seluruh negeri.

 

Ilustrasi Iran - Chehel Sotoun.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Chehel Sotoun.

Beberapa ahli memperkirakan Iran akan mencapai ledakan pariwisata usai virus corona berhasil dikontrol.

Para ahli percaya bahwa dampak virus corona akan bersifat sementara dan berjangka pendek bagi Iran. Apalagi negara ini menduduki peringkat ketiga pada 2019 dalam destinasi pariwisata dengan pertumbuhan tercepat.

Baca juga: Italia Mulai Buka untuk Turis Asing pada Juni 2020

Data terakhir menunjukkan bahwa 18 juta wisatawan mengunjungi Iran selama 10 bulan pertama, dimulai ari 21 Maret 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com