Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TRAVEL] Cara Memasak Rendang Empuk | Protokol New Normal Restoran

Kompas.com - 21/05/2020, 06:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Cara memasak rendang yang empuk tanpa menghacurkan daging masuk dalam jajaran berita terpopuler Travel Kompas.com pada Rabu kemarin.

Berita populer lainnya adalah kesalahan saat bikin kue kering, beda mengaduk dan mengocok adonan, protokol New Normal untuk restoran dan promosi wisata ke pasar Great China.

Untuk lengkapnya, berikut berita terpopuler Travel Kompas.com pada 20 Mei 2020.

Cara Memasak Rendang yang Empuk tetapi Daging Tidak Hancur

Membuat rendang dengan tekstur empuk, butuh waktu masak yang cukup lama. Bahkan banyak orang yang memasak rendang selama tujuh sampai delapan jam untuk mendapatkan tekstur rendang yang empuk.

Daging yang dimasak dengan lama, beresiko mudah hancur. Untuk itu sebenarnya ada kunci untuk membuat daging rendang tetap untuh meskipun dimasak dalam waktu lama.

Cara memasak daging rendang agar empuk namun tetap utuh ini banyak dipraktikkan oleh rumah makan khas Minang.

Baca selengkapnya di sini.

Kenapa Hasil Kue Kering Bisa Gagal? Berikut 5 Kesalahan yang Mungkin Kamu Lakukan

Ilustrasi kue kering, kue kacangShutterstock Ilustrasi kue kering, kue kacang
Membuat beragam jenis kue kering bisa dibilang sudah jadi tradisi menjelang hari raya Lebaran seperti sekarang ini.

Bagi kamu yang sudah terbiasa untuk membuat kue Lebaran seperti nastar dan kastengel, mungkin kue-kue yang kamu hasilkan akan sering berhasil.

Namun bagi kamu para pembuat kue baru yang sedang bereksperimen menghabiskan waktu di rumah aja selama physical distancing ini, mungkin saja kue yang kamu hasilkan tidak sempurna atau bahkan seringkali gagal.

Memanggang kue memang butuh lebih dari sekadar keahlian. Tidak hanya pemanggang baru saja, pembuat kue berpengalaman pun seringkali melakukan kesalahan-kesalahan yang berakibat pada gagalnya kue.

Baca selengkapnya di sini.

Bedanya Mengaduk dengan Mengocok Adonan, Apa Pengaruhnya pada Pembuatan Kue?

Ilustrasi mengaduk adonan kue keringShutterstock Ilustrasi mengaduk adonan kue kering
Ketika mengikuti resep membuat kue, kerap kali terdapat instruksi untuk mengaduk maupun mengocok adonan.

Rupanya tak sekadar berbeda istilah, mengaduk dan mengocok adonan mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Nantinya berpengaruh pada hasil kue yang dibuat.

“Mengocok bertujuan untuk membuat adonan mengembang dan lembut. Contohnya untuk pembuatan kue,” jelas Executive Pastry Chef Swissotel Jakarta PIK Avenue Budi Kuniawan pada Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

"Sedangkan mengaduk bertujuan untuk menyatukan ingredients menjadi adonan, tidak perlu sampai mengembang. Contohnya pembuatan cookies," lanjutnya.

Baca selengkapnya di sini.

6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council

New normal di restoran dengan menerapkan physical distancing.Shutterstock New normal di restoran dengan menerapkan physical distancing.
World Travel & Tourism Council ( WTTC) mengeluarkan protokol New Normal terkait pandemi virus corona. Protokol ini ditujukan untuk wisatawan dan pekerja di sektor perjalanan dan pariwisata.

Melalui rilisnya, WTTC mengatakan, telah menyusun protokol berdasarkan pedoman dari World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Adapun protokol New Normal ini berlaku untuk industri di sektor pariwisata, salah satunya restoran.

Setelah membuka kembali operasionalnya, restoran diharapkan dapat mengikuti beberapa protokol dari WTTC yang akan fokuskan sarana digital untuk meminimalisir sentuhan fisik.

Dalam protokol WTTC, salah satu yang tertera adalah ketersediaan menu digital di restoran.

Baca selengkapnya di sini.

Sambut “New Normal”, Kemenparekraf Mulai Promosikan Wisata ke Pasar Great China

Salah satu destinasi wisata di Indonesia.Dok. Kemenparekraf Salah satu destinasi wisata di Indonesia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) menggelar webinar bersama Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) atau perwakilan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri.

Webinar itu dilakukan untuk membahas strategi dan merupakan upaya Indonesia menyambut masa new normal, sekaligus product update ke negara-negara fokus pasar wisatawan.

Salah satu pasar wisatawan Indonesia adalah Great China, seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Hongkong.

“Webinar pasar Great China bertemakan Re-aligning Our Priorities After coronavirus disease 2019 (Covid-19) ini dilakukan untuk menjaga brand awareness Indonesia,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/5/2020).

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com