Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Cheraman Juma di India, Bermula dari Mimpi Seorang Raja Hindu

Kompas.com - 21/05/2020, 08:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.comMasjid Cheraman Juma merupakan salah satu ikon paling penting di India. Bangunan yang terletak di Methala, Kerala sudah berdiri sejak tahun 629.

Mengutip The Culture Trip, masjid dibangun oleh salah satu penyebar agama Islam pertama asal Arab--Malik Bin Dinar.

Kendati demikian, terdapat banyak cerita yang beredar tentang asal-usul masjid tersebut. Kisah yang paling populer adalah tentang seorang raja penganut agama Hindu di Kerala bernama Cheraman Perumal.

Baca juga: Al Bidya, Masjid Tertua di UEA yang Berdiri sejak Tahun 1440-an

Mimpi bulan dibelah dua, dan kedatangan para pedagang Arab

Cheraman dikabarkan meninggalkan tahtanya untuk memeluk agama Islam dan menunaikan ibadah haji.

Namun sebelumnya, mengutip Al Jazeera, Cheraman memiliki sebuah mimpi yang menunjukkan bulan terbelah dua.

Khawatir mimpi tersebut adalah sebuah peringatan, Cheraman segera bertanya kepada para ahli astrologi kerajaannya untuk menginterpretasikan mimpi tersebut.

Penjelasan mereka tidak memuaskan Cheraman, dan kekhawatiran tetap tidak bisa terpecahkan sampai sekelompok pedagang Arab tiba di Kerala.

Mereka menuturkan, mimpi Cheraman kemungkinan besar merujuk pada salah satu mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Sejarah Masjid Tertua di Paris, Penghormatan untuk Pejuang Muslim

Merasa yakin, Cheraman memeluk agama Islam dan pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah bertahun-tahun di Mekkah, dia memutuskan untuk kembali ke India.

Namun, di tengah perjalanan dia jatuh sakit sehingga dia tidak bisa kembali. Malik, merupakan teman Cheraman, beserta para rekannya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke India atas nama Cheraman.

Dalam perjalanannya, mereka turut membawa serangkaian surat milik Cheraman dan meminta izin kepada penguasa setempat untuk membangun masjid pertama di daerah tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com