Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermakna Minta Maaf sampai Alat Tolak Bala, Ini 7 Fakta Menarik Ketupat

Kompas.com - 21/05/2020, 19:54 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apapun lauk yang tersedia di meja makan saat Lebaran terasa semakin lengkap bila ada ketupat.

Tidak dapat dimungkiri makanan berbahan dasar beras ini sudah melekat dengan tradisi perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.

Baca juga: Kenapa Ketupat Selalu Ada Saat Lebaran di Indonesia? Ada Makna Permintaan Maaf

Bukan hanya nikmat disantap, rupanya makanan berbentuk segi empat ini memiliki fakta menarik. Mulai dari makna yang terkandung di dalamnya sampai fungsinya pada tradisi masyarakat Indonesia.

1. Ketupat bermakna permintaan maaf

Ketupat yang berbentuk segi tiga ternyata memiliki arti pada setiap sisinya.

Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman mengatakan ada beberapa pendapat tentang makna ketupat seperti empat sudut ketupat berhubungan dengan empat penjuru mata angin.

Pada masa Islam, Sunan Kalijaga memberikan representasi makna empat sudut ketupat yaitu lebaran, leburan, luberan, dan laburan. Semua hal tersebut berhubungan dengan sifat manusia.

Lebaran berarti pintu ampun yang dibuka lebar terhadap kesalahan orang lain. Luberan berarti melimpahi, memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.

Leburan berarti melebur dosa yang dilalui selama satu tahun. Sementara, Laburan yakni menyucikan diri, putih kembali layaknya bayi.

Ilustrasi ketupat di dalam besek. Ketupat merupakan sajian khas Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/YSK1 Ilustrasi ketupat di dalam besek. Ketupat merupakan sajian khas Lebaran di Indonesia.

 

2. Ada sejak zaman Hindu Buddha Nusantara

Ketupat menjadi hidangan wajib Lebaran di Indonesia, tetapi sajian ini ternyata sudah ada sebelum masa penyebaran agama Islam di Nusantara.

Sebab bahan dasar pembuatan ketupat yaitu nyiur atau daun kelapa yang merupakan bahan janur dan beras sebagai sumber daya alam sudah dimanfaatkan sebagai makanan masyarakat Nusantara pada zaman Hindu Buddha.

Ketupat juga menjadi simbol untuk mewujudkan rasa syukur terhadap hasil panen yang telah dilakukan sebelumnya.

"Masyarakat agraria terutama pesisir menggunakan janur yang berwarna kuning kehijauan," ucap Fadly.

Sehingga masyarakat pada masa itu menggunakan warna janur yang tak sembarangan.

Fadly menambahkan bahwa warna kuning kehijauan memiliki makna sebagai meminta perlindungan Tuhan saat masa sebelum ajaran Islam masuk ke Indonesia.

3. Berkaitan dengan tradisi animisme

Fadly juga mengatakan ketupat identik dengan tradisi animisme.

Terdapat tradisi masyarakat agraria yang tersebar di Nusantara yaitu menggantung ketupat di tanduk kerbau untuk mewujudkan rasa syukur karena panen yang dihasilkan.

Tradisi ini masih ada sampai sekarang, masyarakat yang masih melakukan tradisi ini menggantungkan ketupat yang masih kosong di depan pintu rumah.

Hal tersebut dipercaya dapat menolak bala atau pengaruh negatif yang mencoba masuk.

4. Berkaitan dengan Bahasa Austronesia

Menurut Fadly Rahman, bentuk ketupat yaitu persegi empat masih berkaitan dengan Bahasa Austronesia.

“Kalau kita melihat ketupat, bentuknya persegi dan memiliki empat sudut," kata Fadly.

Ia juga menjelaskan, bahasa Austronesia turunan dari kata “epat” berarti empat sudut.

Pada dasarnya ketupat memiliki bentuk persegi empat. Walaupun, banyak juga yang dimodifikasi menjadi  bentuk lain.

 

Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/ISMED_PHOTOGRAPHY_SS Ilustrasi ketupat dan makanan pendampingnya. Ketupat merupakan kuliner khas Lebaran di Indonesia.

5. Disantap bersama kuliner akulturasi

Ketupat kerap kali dipadukan dengan hidangan Nusantara yang yang dipengaruhi kebudayaan negara lain.

Hidangan tersebut seperti kuah kari yang dipengaruhi kuliner India, atau gulai hidangan yang dipengaruhi oleh kuliner Arab.

Ada juga balado hidangan yang memiliki pengaruh Portugis, semur dan kue kering pengaruh Eropa terutama Belanda, dan manisan pengaruh dari China.

6. Punya beragam sebutan

Berbagai daerah di Indonesia memiliki sebutan berbeda-beda terhadap ketupat. 

Misalnya di Bali, ketupat disebut dengan tipat. Sementara oleh orang Sunda dan Jawa, ketupat disebut dengan kupat.

7. Bagian dari tradisi masyarakat Indonesia

Di Indonesia, terdapat tradisi ketupat. Beberapa daerah seperti Gresik punya perayaan bernama Kupatan.

Selain di Gresik ada juga tradisi di Madura. Tradisi Lebaran ketupat di Madura biasa disebut dengan Terater.

Lalu ada juga di Kudus, Syawalan atau Lebaran Ketupat dirayakan dengan prosesi kirab gunungan Seribu Ketupat di Kudus, Jawa Tengah.

Sementara di Lombok ada tradisi bernama Lebaran Topat yang dimeriahkan dengan tradisi nyangkar. Nyangkar merupakan tradisi nenek moyang orang Sasak saat merayakan Lebaran Topat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com