Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masjid Agung Kairouan Tunisia, Dibangun pada Abad Ke-7

Kompas.com - 22/05/2020, 07:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Eksterior dan interior yang megah

Struktur Masjid Agung Kairouan merupakan bagian dari kompleks yang luas. Masjid terletak di lahan seluar 10.800 meter persegi.

 

Megahnya masjid tersebut turut dihiasi oleh menara yang disebut sebagai menara masjid paling tua di Arab Maghreb.

Bangunan masjid terdiri dari sebuah halaman dan tempat untuk salat di sebelah tenggara. Pada 1800-an, halaman terletak tepat di tengah-tengah kompleks.

Tanahnya pun dihias oleh ubin tembikar. Namun, kini halaman dipindah lokasinya dan lantainya dihias oleh marmer berwarna putih dan kuning.

Baca juga: Masjid Kobe, Masjid Pertama dan Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II

Taman yang membentang dikeliling oleh barisan tiang melengkung. Taman ini didesain sedemikian rupa agar mudah menyerap air.

Jalanan dibuat landai mengarah ke lubang drainase pusat. Jika hujan, air akan diantar masuk ke dalam sumur abad ke-9 di bawah drainase. Sumur tersebut memiliki desain dekorasi yang mampu menyaring debu dari air.

Selanjutnya, bagian ujung barat laut taman didominasi oleh menara tiga tingkat berbentuk persegi. Lantai dasar dibuat pada 728. Mengutip Sacred-destinations.com, menara masjid tersebut memiliki tinggi 115 kaki.

Ilustrasi masjid - Masjid Agung Kairouan di Tunisia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi masjid - Masjid Agung Kairouan di Tunisia.

Di menara yang memiliki bentuk seperti mercusuar khas Romawi, kamu bisa lihat dua lempeng Romawi yang memiliki tulisan Latin.

Melihat bagian luar Masjid Agung Kairouan, kamu akan diingatkan oleh gaya arsitektur khas pra-Islam dan seni Islam Timur. Ada juga pengaruh dari gaya arsitektur Romawi dan Bizantium.

Ruang salat masjid terletak di ujung selatan halaman. Sebelum masuk, kamu akan melihat pintu-pintu kayu raksasa dari tahun 1829.

Baca juga: Sejarah Panjang Masjid-Katedral Cordoba di Spanyol

Pilar yang menghiasinya merupakan pilar Romawi atau Bizantium yang diselamatkan dari Kota Kartago dan Sousse.

Kota Kartago merupakan kota kuno yang kini merupakan bagian dari Kegubernuran Tunis dan terletak di utara Tunisia.

Ruang salat tersebut memiliki 17 area poros utama (nave) yang ditopang oleh kolom berukir. Ada juga mihrab yang dihias dengan menarik, dan ceruk yang menunjukkan arah kiblat.

Ilustrasi masjid - Masjid Agung Kairouan di Tunisia.SHUTTERSTOCK Ilustrasi masjid - Masjid Agung Kairouan di Tunisia.

Sementara dinding ceruk dilengkapi dengan panel marmer dan ubin berkilau yang dihiasi oleh pola bunga. Ubin tersebut berasal dari Baghdad, bersama dengan kayu yang digunakan untuk membuat mimbar.

Tepat di atas mimbar merupakan kubah bergaris (ribbed dome) yang memiliki hiasan tulisan dari masa lampau (epigraph), serta dekorasi bunga.

Untuk karpet yang menghiasi ruang salat, mereka dibuat oleh para wanita pengrajin lokal yang mendonasikan karyanya sebagai hadiah kepada Allah SWT.

Baca juga: Al Bidya, Masjid Tertua di UEA yang Berdiri sejak Tahun 1440-an

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com