Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TWC Berharap Kemendikbud Buka Kembali Wisata Candi pada Juni

Kompas.com - 22/05/2020, 20:08 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

Sumber Antara

SLEMAN, KOMPAS.com - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa membuka kembali kunjungan wisatawan ke sejumlah candi pada awal Juni 2020.

Baca juga: Candi Borobudur Bakal Buka Awal Juni 2020

"Harapannya Kemendikbud bisa membuka kembali kunjungan wisata di sejumlah candi pada awal Juni ini, seiring rencana kami untuk membuka kembali wisata di Taman Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono di Sleman, DIY, Kamis (21/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, jika nanti Kemendikbud bisa membuka kembali kunjungan wisatawan ke candi, maka pengunjung bisa masuk ke area taman wisata candi.

"Memang kami rencananya akan membuka wisata di taman candi pada 8 Juni 2020, namun hanya untuk wisata di taman yang melingkupi Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yang kami kelola," katanya.

Ia mengatakan untuk kunjungan wisatawan atau masyarakat umum ke bangunan sejarah purbakala kewenangan ada di Kemendikbud.

"Jadi untuk masuk ke area candi tetap harus menunggu dari Kemendikbud membuka kembali area candi untuk umum," katanya.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan membuka kembali operasional Taman Wisata Candi beserta fasilitasnya pada Juni 2020, setelah mengalami penutupan kurang lebih selama tiga bulan akibat pandemi COVID-19.

Panorama Candi Ratu Boko yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan. DOK. PUSKOMPUBLIK KEMENPAREKRAF Panorama Candi Ratu Boko yang berada tidak jauh dari Candi Prambanan.

Penerapan protokol Covid-19

Menurut dia, pembukaan kembali taman wisata candi ini tentunya juga memperhatikan imbauan dari pemerintah pusat khususnya dari Kementerian BUMN dengan menerapkan protokol Covid-19.

"Taman Wisata Candi pada saat dibuka nanti telah siap menuju The New Normal pariwisata. Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan standar kualitas pelayanan menuju pariwisata yang bersih, sehat, dan aman untuk menerima seluruh wisatawan yang berkunjung," katanya.

Ia mengatakan, hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata.

Baca juga: Yogyakarta Susun Protokol New Normal, Siap Sambut Wisatawan setelah Corona

"Program ini dinilai penting, karena pandemi ini telah membuat perilaku manusia berubah. Masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata," katanya.

Edy mengatakan The New Normal pariwisata yang dilakukan di destinasi TWC meliputi ketentuan seperti seluruh wisatawan yang masuk harus menggunakan masker, dilakukan pengecekan suhu tubuh untuk wisatawan, melakukan visitor management yang menerapkan physical distancing.

Kompleks Candi Prambanan.DOK. PUSKOMPUBLIK KEMENPAREKRAF Kompleks Candi Prambanan.

"Kemudian menyediakan hand washing stations tiap 100 meter, signage dan information board protocol COVID-19, menempatkan Customer Service yang handal saat bertugas dan aktif mengarahkan wisatawan untuk menjalankan protokol yang sudah ditetapkan," katanya.

Ia mengatakan, untuk mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, PT TWC menerapkan pembayaran sebagian tiket secara nontunai di destinasi wisata kelolaannya.

Selain itu sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pedagang, juga diterapkan protokol Covid-19 di area sekitar perkiosan pedagang di destinasi, serta menyiapkan pelayanan kesehatan yang prima dengan tenaga dan ruang medis yang memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com