Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2020, 07:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri di Indonesia akan jatuh pada Minggu (24/5/2020). Perayaan Lebaran terasa kurang nikmat tanpa sepiring ketupat yang tersedia di meja.

Ketupat menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia. Namun, siapa sangka, di balik kesederhanaan ketupat pada perayaan Lebaran, terdapat makna filosofi di dalamnya.

Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman mengatakan, menurut cerita rakyat, ketupat berasal dari abad ke-15 hingga ke-16, semasa hidup Sunan Kalijaga.

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman," kata Fadly yang juga menulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, mengutip berita Kompas.com, Sabtu (24/6/2017).

Lebih lanjut, ketupat mewakili dua simbolisasi, yakni ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan, dan laku papat atau empat laku yang juga tecermin dari wujud empat sisi ketupat.

Empat laku atau sisi dari ketupat bukan hanya karena bentuknya yang segi empat, melainkan ada empat makna yang mengartikan:

Ilustrasi ketupat yang dibungkus janur alias daun kelapa. SHUTTERSTOCK/HAPELINIUM Ilustrasi ketupat yang dibungkus janur alias daun kelapa.

  1. Lebaran (kata dasar lebar) berarti pintu ampun yang dibuka lebar terhadap kesalahan orang lain.
  2. Luberan (kata dasar luber) berarti melimpahi, memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan.
  3. Lebaran (kata dasar lebur) berarti melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.
  4. Laburan (kata lain kapur) yakni menyucikan diri, putih kembali layaknya bayi.

Sejarah ketupat di Indonesia

Selain memiliki makna filosofis berupa empat laku atau sisi, ketupat juga bermakna pembauran dari budaya Hindu dan Islam.

Fadly tak memungkiri bahwa ketupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Buddha di Nusantara.

"Secara tertulis dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli, tak disebut secara spesifikasi merujuk ke ketupat, tetapi indikasi makanan beras yang dibungkus nyiur sudah dilakukan sebelum masa pra-Islam," jelasnya.

Selengkapnya baca: Sejarah Ketupat, Sajian Lebaran di Indonesia yang Sudah Ada sejak Abad Ke-15

Cara membuat ketupat

Ketupat merupakan sajian wajib saat Lebaran di Indonesia. Bagi kamu yang baru pertama membuat ketupat, tak perlu ragu untuk mencobanya.

Pembuatan ketupat cukup memakan waktu. Sedikitnya butuh waktu empat hingga sembilan jam untuk merebus beras menjadi ketupat.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah seperti janur kelapa muda, beras, kapur sirih, dan garam. Jika kamu pemula, disarankan untuk membeli janur kelapa muda yang sudah dianyam.

Selengkapnya baca: Resep dan Cara Membuat Ketupat yang Mudah, Kamu Pasti Bisa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Akan Siapkan Destinasi Wisata Jelang Libur Nataru 2024

Kemenparekraf Akan Siapkan Destinasi Wisata Jelang Libur Nataru 2024

Travel Update
Aktivitas di Jembatan Akar Yogyakarta, Foto-foto sampai Piknik Santai

Aktivitas di Jembatan Akar Yogyakarta, Foto-foto sampai Piknik Santai

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Kayu Waduk Cengklik

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Kayu Waduk Cengklik

Travel Update
12 Aturan di Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Jangan Bawa Tripod

12 Aturan di Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Jangan Bawa Tripod

Travel Update
Pintar Memilih Agen Perjalanan, Percayakan Umrah dan Haji Anda kepada Elharamain Wisata

Pintar Memilih Agen Perjalanan, Percayakan Umrah dan Haji Anda kepada Elharamain Wisata

Travel Update
Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Rute ke Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Lewat Perkampungan

Travel Tips
Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Jalan Jalan
Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Vietjet Terbang dari Jakarta ke Hanoi PP, Tarif mulai Rp 900.000

Travel Update
Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Turis Asing di Bali Rata-rata Menginap 2,84 Hari pada Oktober 2023

Travel Update
5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

5 Tips ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Datang Saat Akhir Pekan

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Rute Internasional Batik Air dari Makassar, ke Malaysia PP Rp 2 Jutaan

Travel Update
4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

4 Aktivitas di Pameran Jalur Rempah, Lihat Pameran dan Konser

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Bundaran HI untuk Malam Tahun Baruan, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

5 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Bali pada Oktober 2023

Travel Update
Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com