Staycation merupakan gabungan dari dua kata: "stay" and "vacation". Tinggal dan liburan, yang adalah liburan yang dilakukan di rumah.
Awalnya konsep staycation populer di negara-negara seperti Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat ketika krisis finansial global melanda pada 2007-2010.
Dalam konsep ini, setiap individu atau keluarga berpartisipasi dalam kegiatan liburan di daerah setempat, sambil tetap tinggal di rumah masing-masing.
Mereka dapat mengambil bagian dalam beberapa kegiatan seperti perjalanan sehari ke destinasi wisata lokal yang relatif dekat dengan kediamannya, berenang atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.
Singkat kata, staycation adalah istirahat dari rutinitas sehari-hari tanpa bergerak terlalu jauh dari tempat kediaman.
Ada dua alasan utama mengapa konsep staycation akan menjadi tren wisata jika pandemi telah terkendali.
Pertama, kekhawatiran muncul kembalinya pandemi karena belum ditemukannya obat dan vaksin anti virus, membuat status "lockdown" sejumlah negara atau destinasi tertentu belum dibuka sepenuhnya.
Sekalipun demikian, orang tetap ingin berwisata, mengobati kejenuhan berbulan-bulan "stay at home", mendekam di dalam rumah.
Mereka dapat tetap berwisata tanpa harus beranjak pergi jauh dari tempat kediamannya masing-masing. Opsi "staycation" bisa menjadi tren pascapandemi terkendali.
Dalam perkembangannya, staycation dilakukan dengan menginap di hotel-hotel di dalam atau pinggiran kota, kemudian melakukan berbagai aktivitas rekreasi di dalam hotel atau daerah sekitarnya.
Faktor keamanan dan keselamatan wisatawan menjadi pertimbangan penting. Staycation dapat menawarkan hal itu.