Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 3.571 Pekerja Pariwisata di Padang Dirumahkan

Kompas.com - 25/05/2020, 21:09 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

Sumber Antara

PADANG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memperkirakan pekerja sektor pariwisata yang terdampak kondisi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di daerah setempat mencapai 3.571 orang.

"Berdasarkan data diperkirakan ada 3.571 pekerja sektor pariwisata yang terdampak baik berupa pemberhentian kerja atau dirumahkan, periode Februari hingga Mei 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Arfian, di Padang, Minggu (24/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia merinci pekerja tersebut di bidang perhotelan sebanyak 1.268 orang, sektor restoran 1.428 orang, dan hiburan 875 orang.

Baca juga: Industri Hotel Lesu, Banyak Pekerja Hotel yang Dirumahkan

Selain itu pihaknya juga memperkirakan pada periode Februari-Mei kehilangan kesempatan transaksi dari hotel, restoran, serta hiburan mencapai Rp 174 miliar, karena tidak bisa beraktivitas atau terhenti di tengah pandemi.

Sementara itu, kehilangan kesempatan transaksi masyarakat dari sektor informal di obyek wisata mencapai Rp7 miliar.

Perkiraan kehilangan kesempatan transaksi masyarakat dari sektor kebudayaan, sanggar dan seni tradisional mencapai Rp 981 juta.

Ilustrasi housekeeping atau pekerja di hotel. Dok. Shutterstock/Dragon Images Ilustrasi housekeeping atau pekerja di hotel.
Upaya genjot pariwisata

Arfian tidak menampik akan butuh upaya ekstra untuk menggenjot kembali sektor pariwisata ketika nanti kondisi normal dan pandemi berakhir.

Namun, katanya, beberapa langkah persiapan telah disiapkan. Salah satunya bantuan modal usaha bagi pelaku usaha yang terdampak.

"Mereka tentu butuh modal usaha, karena itu kami akan merangkul Perbankan sebagai solusi modal usaha itu dengan memberikan bunga yang rendah," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sekarang menunggu masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II berakhir pada 29 Mei nanti.

"Jika nanti kondisinya memungkinkan untuk dilonggarkan, maka direncanakan aktivitas pariwisata dimulai secara perlahan," katanya.

Namun ia menegaskan seandainya kondisi itu terjadi pihak terkait seperti hotel, kafe, obyek wisata, dan lainnya diwajibkan mengikuti protokol kesehatan.

"Itu rencana yang disiapkan, nanti kita lihat dulu saat PSBB berakhir," katanya.

Ia mengatakan hal yang tidak kalah penting yang perlu dilakukan saat ini adalah memastikan citra pariwisata tetap baik. (Laila Syafarud/Ahmad Wijaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com