Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agrowisata Durian, Peluang Bisnis Durian nan Menggiurkan

Kompas.com - 25/05/2020, 23:00 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis durian merupakan salah satu peluang bisnis paling menggiurkan saat ini. Durian jadi salah satu buah paling disukai di Indonesia.

Sayangnya, belum banyak budidaya durian di Indonesia saat ini. Kebanyakan durian di Indonesia masih tumbuh liar di hutan atau pekarangan rumah.

Baca juga:

Dalam buku Durian: Pengetahuan Dasar untuk Pecinta Durian karya Dr Mohamad Reza Tirtawinata, Dr Panca Jarot Santoso, dan Leni H. Apriyanti, S.P, Indonesia masih harus mengimpor beberapa varietas durian yang telah dibudidayakan secara komersial dari Malaysia.

Namun Indonesia juga jadi produsen durian tertinggi kedua di dunia di bawah Thailand dengan produksi berkisar 500-700 ribu ton per tahun.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2002-2013, konsumsi durian di Indonesia adalah 1,8 kilogram per kapita per tahun.

Dibutuhkan sekitar 50.000 hektar kebun baru di Indonesia untuk bisa mencukupi permintaan pasar dengan rancangan tingkat konsumsi 5 kg per kapita nantinya.

Thailand dan Malaysia sudah lebih dulu melakukan budidaya durian dibanding Indonesia. Saat ini, durian musang king dari Malaysia sedang merajai pasar durian.

Harga musang king yang terkenal mahal, bisa mencapai Rp 400.000 per kilogram, masih ada saja orang yang menyukai dan membeli durian tersebut.

Godjali saat memanjat pohon durian untuk dipetik di kawasan perbukitan dekat Gunung Suling, tepatnya di Desa Rabak, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/1/2019). Untuk mencapai kawasan perbukitan membutuhkan waktu sekitar 2 jam jalan kaki untuk memanen durian, bulan desember sampai pertengahan februari adalah musim durian dikawasan Rumpin ini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Godjali saat memanjat pohon durian untuk dipetik di kawasan perbukitan dekat Gunung Suling, tepatnya di Desa Rabak, Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/1/2019). Untuk mencapai kawasan perbukitan membutuhkan waktu sekitar 2 jam jalan kaki untuk memanen durian, bulan desember sampai pertengahan februari adalah musim durian dikawasan Rumpin ini.

“Ya karena orang mau merasakan rasa enaknya. Pertanyaannya, kenapa enggak ada durian Indonesia yang bisa seimbang dari segi harga dan rasa?” ujar Mohamad Reza Tirtawinata, ahli durian dari Yayasan Durian Nusantara ketika ditemui Kompas.com, Rabu (29/01/2020).

Kebun Durian

Dalam budidaya durian, dibutuhkan waktu pemeliharaan yang tidak sebentar. Dalam pertumbuhan pohon durian dari mulai bibit, diperlukan waktu minimal lima tahun untuk bisa menghasilkan buah.

Sehingga jika seseorang memutuskan untuk menanam atau memulai kebun durian dari awal, dibutuhkan waktu pengembangan sekitar 15-20 tahun untuk bisa menghasilkan cukup banyak buah.

Reza memberi contoh satu perkebunan durian dengan luas satu hektar. Dalam area satu hektar tersebut, bisa ditanami sekitar 100 pohon durian.

Dalam satu pohon durian tersebut, minimal bisa menghasilkan sekitar 200 kilogram buah pada umur 10 tahun.

Selengkapnya mengenai peluang agrowisata durian bisa dibaca di VIK: Pesta Durian. Dalam VIK ini juga diulas mengenai tips, fakta dan mitos, hingga sejarah durian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com