KOMPAS.com - Pandemi virus corona membatasi perjalanan orang, termasuk liburan ke luar kota atau dunia.
Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tidak bepergian kecuali keadaan penting dan bersyarat.
Oleh karena itu, setelah pandemi corona, para wisatawan siap untuk kembali berlibur. Adapun pilihan pertama yang memungkinkan adalah staycation.
Melansir Lonely Planet, staycation digemari karena membutuhkan biaya lebih murah daripada liburan internasional.
Adanya pembatasan dan jagak jarak sosial di setiap negara, rasanya akan membuat tren ini semakin meningkat. Berikut Kompas.com rangkum tujuh alasannya dari Lonely Planet:
Baca juga: Sabtu Rebahan di Lombok, Staycation di 5 Penginapan ala Rumah Sasak
Jurnalis Lonely Planet, Imogen Hall menuliskan, perjalanan yang tidak penting sangat terbatas di seluruh dunia karena virus corona.
Sementara semua wisatawan berharap situasi akan membaik sesegera mungkin. Namun, jika pembatasan perjalanan internasional dibuka, rasanya tetap menantang bagi wisatawan selama setahun ke depan.
Wisatawan akan dihadapkan pada keterbatasan di bandara, masuk obyek wisata. Semua pengalaman wisata tersebut akan terasa berbeda.
Untuk itu, pilihan yang lebih mudah adalah menggunakan transportasi pribadi untuk bepergian dalam negeri, ketika pemerintah mengizinkannya.
Sebelum darurat Covid-19, banyak dari wisatawan menganggap perjalanan sebagai kebutuhan hidup dan bukan kemewahan.
Semua wisatawan kini tengah berpikir bagaimana dapat kembali melakukan perjalanan dengan cepat.
Jalan keluarnya bisa didapatkan dari staycation. Pemesanan staycation akan memberi wisatawan sesuatu dan menjawab semua kerinduan perjalanan.
Kamu bisa menjelajahi tempat yang disukai, atau tempat baru yang lokasinya tak jauh dari rumahmu.