KOMPAS.com – Melakukan perjalanan merupakan salah satu dari kemewahan yang ditangguhkan saat virus corona merebak di seluruh dunia. Saat ini kamu harus menahan rencana perjalanan dan di rumah saja.
Kendati demikian, tidak semua perjalanan di masa depan tidak dapat dilakukan.
“Saya mengingatkan orang-orang bahwa hal ini bukan untuk selamanya. Ini memiliki awal, tengah, dan akhir,” kata seorang psikolog dan Executive Director di Behavioral Associates, Robert Reiner, mengutip The Nation Thailand, Sabtu (18/4/2020).
Baca juga: Isi Liburan Di Rumah Aja ala Taman Pintar Yogyakarta, Ada Aneka Layanan Virtual
Untuk saat ini, kamu bisa menggunakan beberapa tips berikut untuk mulai merencanakan perjalanan pertama pasca-pandemi virus corona.
Reiner menuturkan, ada dua krisis yang terjadi di tengah pandemi, krisis biologi saat merebaknya virus corona, dan psikologi.
Krisis psikologi termasuk kecemasan akan virus, ketidak pastian ekonomi, isolasi sosial, dan lain-lain.
Merencanakan perjalanan bisa membuatmu memiliki sesuatu yang dinantikan, dan mengalihkan perhatian dari masalah pandemi.
Namun, kamu bisa menjadi lebih stres jika kamu menyelesaikan perjalanan terlalu cepat. Wabah virus corona bisa membatalkannya.
“Saat ini, terlebih dengan semangat orang-orang yang rendah, menyusun sesuatu yang membuatmu sangat senang adalah hal yang bagus. Selama kamu paham bahwa itu mungkin tidak akan terjadi,” kata Reiner.
Baca juga: Jepang Biayai Setengah Ongkos Perjalanan Warganya saat Corona Mereda
Saat kamu mulai menyusun rencana perjalanan, perlu diingat bahwa kamu tidak bisa bepergian saat ini.
Selain itu, perintah untuk tetap di rumah dan pembatasan tidak bisa diprediksi. Kamu mungkin ingin tetap berada di rumah meski melakukan perjalanan secara teknis diperbolehkan.
Co-Founder dan mantan CEO situs agregasi perjalanan Hipmunk, Adam Goldstein, menuturkan bahwa tanggal pembukaan kembali bukan berarti kamu sudah aman untuk melakukan perjalanan.
“Apakah nanti akan etis untuk melakukan perjalanan? Walaupun secara teknis kamu diperbolehkan -- yang mana saya rasa di beberapa wilayah kamu bisa diperbolehkan-- apabila tidak perlu, tidak usah. Karena mungkin kamu orang tanpa gejala (OTG) virus corona,” tutur Goldstein.
Jadi, kamu bisa merencanakan perjalanan untuk tahun 2021 dan bukan untuk perjalanan di musim panas.
“Perusahaan sangat toleran akan kebijakan pembatalan mereka saat ini. Tidak ada alasan mengapa kamu tidak perlu melihat itu. Pelarian untuk bisa melihat, bermimpi, dan memikirkan apa yang ingin kamu lakukan adalah ideal,” tutur Managing Director of Global PR for Virtuoso, Misty Belles.
Baca juga: Protokol New Normal di Bandara Kamboja, Semua Penumpang Harus Tes Swab