Meski begitu, ia mengakui bahwa perayaan Idul Fitri kali ini sangat jauh berbeda, khususnya hal yang ia rasakan sebagai WNI.
Biasanya, kata dia, semua WNI akan menyewa gelanggang olahraga di Kota Sola, Norwegia untuk menampung lebih dari 100 orang termasuk para mahasiswa Indonesia, pada perayaan halalbihalal Idul Fitri.
Baca juga: Kisah WNI Puasa di Norwegia saat Corona: Tidak Ada Buka Bersama Komunitas WNI
Sementara perayaan shalat Idul Fitri juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Saya shalat Ied di rumah, habis itu sungkeman keluarga," katanya.
"Tahun-tahun sebelumnya pihak masjid pernah menyelenggarakan shalat Ied di lapangan terbuka. Namun seringkali cuaca kurang mendukung jadi lebih sering di gelanggang olahraga," tambahnya.
Tak ketinggalan menyantap kuliner Indonesia
Kendati hidup di luar negeri, WNI di Norwegia tetap tak lupa akan masakan Indonesia. Khususnya yang biasa disantap pada momen Lebaran.
Eko mengatakan, pada saat halalbihalal, WNI selalu menyiapkan masakan khas Indonesia di antaranya mi bakso, lontong opor ayam, gepuk, sop ikan, telur balado, sambal goreng ati, cendol, es teler, martabak, dan lainnya.
"Jarang sekali di sini kami menyajikan makanan Norwegia untuk acara Idul Fitri. Kurang cocok juga, tapi biasanya untuk anak-anak disediakan kue atau jajanan yang biasa mereka dapat di Norwegia," ujarnya.
Pada Idul Fitri, anak-anak WNI di Indonesia akan berburu brownies, muffin, dan aneka permen ketika berkunjung dari rumah ke rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.