Tak itu saja, gambar yang menunjukkan Tahta Willem I, raja pertama Belanda dan Grand Duke of Luxembourg, juga terdapat gambar waffle di dalamnya. Bersebelahan dengan dua tipe bir Brussels.
Industri waffle muncul di Belgia pada awal abad ke-19. Banyak keluarga Brussels yang membuka toko waffle di sebelah rumah mereka atau di daerah pesisir.
Salah satu keluarga pemanggang paling terkenal di Belgia juga menambahkan ragi ke dalam adonan waffle.
Lalu perlahan, reputasi Belgia sebagai rumah bagi ahli pembuat waffle mulai benar-benar menyebar ke negara tetangga seperti Perancis, Jerman, dan Belanda.
Kepopuleran waffle di dunia internasional begitu terasa ketika waffle Brussels muncul di World Fair tahun 1964 yang digelar di New York.
Stan makanan bernama ‘Bel-gem’ ini dikelola oleh Murice Vermeersch. Mereka menyajikan sekitar 2.500 waffle setiap harinya dengan topping stroberi dan whipped cream.
Orang-orang Amerika pun terkesima dengan tekstur waffle yang ringan dan empuk. Bahkan orang-orang Jepang juga ikut penasaran dengan waffle.
Hal itu ditunjukkan dengan antrean yang terbentuk di stan Belgia pada 2005 Expo di Aichi, Jepang. Mereka ingin merasakan seperti apa rasa waffle Belgia yang katanya terbaik di dunia.
Jauh sebelum waffle muncul dan jadi tradisi kuliner di dunia barat, ternyata sejak zaman dahulu telah ada makanan yang menyerupai bentuk waffle.
Dilansir dari The Kitchn, waffle dipercaya berevolusi dari wafer yang tipis dan krispi menjadi kue yang lebih tebal dan empuk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.