Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Pelaku UMKM Makanan Diminta Utamakan Higienitas dan Digitalisasi

Kompas.com - 28/05/2020, 18:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut era baru yaitu new normal, semua sektor diminta bersiap untuk bergerak, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang makanan dan minuman.

Lantas bagaimana pelaku UMKM tersebut yang juga terdampak virus corona dapat bergerak menyambut new normal yang akan terjadi setelah pandemi?

Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council

Higienitas

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, para pelaku UMKM perlu bersiap menyambut new normal dengan mengutamakan higienitas atau kebersihan dari produknya.

"Salah satu caranya adalah usahakan sedikit mungkin menghindari sentuhan tangan dalam pembuatan makanan atau minuman," ujar Adhi dalam telekonferensi Krista Exhibitions bertajuk Recovery of the Food & Beverage Industry After Covid-19", Rabu (20/5/2020) malam.

Hal tersebut bagi Adhi akan menjadi kondisi baru dari bisnis UMKM di era New Normal.

Selain itu, ia juga menyoroti keadaan di pabrik industri makanan dan minuman di berbagai belahan dunia telah menerapkan physical distancing. 

Ada jarak satu meter setiap pegawai dan lebih fokus pada industri 4.0 yang mengutamakan manusia dan mesin.

Baca juga: New Normal Pariwisata Indonesia: Toilet Bersih hingga Tim Rescue

"Komunikasi kita dengan mesin, ini kan harus kita arahkan ke sana. Dengan kondisi seperti sekarang ini, adanya jarak sosial manusia dan digitalisasi. Bisa mempercepat kita untuk menerapkan industri 4.0," jelasnya.

Ilustrasi UMKM makanan dan minumanDokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Ilustrasi UMKM makanan dan minuman

Ia juga menyebut bahwa industri 4.0 tidak hanya berkutat pada perusahaan besar.

Ia memberikan contoh negara Taiwan yang menurutnya sangat sukses mengembangkan UMKM.

Kata dia, UMKM di Taiwan telah menerapkan industri 4.0 sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan memperbaiki sentuhan tangan.

"Jadi sekali lagi, industri makanan minuman itu, sedikit mungkin sentuhan tangan untuk memperbaiki mutu, stabil, dan menghindari kontaminasi dan lain sebagainya," terangnya.

"Ini juga jadi suatu kebutuhan bagi teman-teman UMKM," tambahnya.

Baca juga: Sediakan Meja Ban Karet sampai Rumah Kaca, Ini Cara Unik 8 Restoran di Dunia untuk Jaga Jarak

Sementara itu sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) siap memasarkan produk 500 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) secara cuma-cuma atau gratis.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam acara yang bertajuk Ngobrol Santai Blibli Seller episode ke-40, Senin (18/05/2020).

"Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku ekraf, seperti, lokasi usahanya harus berada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek)," kata Nia.

Selain itu, ia mengatakan, syarat lain yakni akun sosial media tidak boleh menggunakan mode privat serta followers atau pengikut dari akun pendaftar program ini tidak lebih 10.000 orang.

Ilustrasi UMKM makanan dan minuman.Dokumentasi Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi UMKM makanan dan minuman.

"Program ini diperuntukkan khusus untuk pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner, fashion, dan kriya," sambung Nia.

Terkait hal tersebut, ia mengatakan saat ini sudah ada 4.000 pelaku ekonomi yang mendaftar dan 900 yang mengisi formulir.

Baca juga: Sambut Era Baru Bali, Bali Jadi Destinasi Uji Coba New Normal Pariwisata

"Nantinya, dari jumlah tersebut akan dikurasi menjadi 500 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," katanya.

Selanjutnya, Nia mengatakan, pelaku ekonomi tersebut akan diberikan pendampingan oleh mentor-mentor profesional mulai dari pengemasan, produk, hingga promosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com