Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Kulit Pangsit, Siomay, dan Kuotie

Kompas.com - 30/05/2020, 22:01 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak makanan yang dibuat menggunakan kulit pembungkus. Mulai dari pangsit, siomay, kuotie, dan masih banyak lagi.

Menurut Executive Chef Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta, Frederick D. Turambi, pada dasarnya kulit pembungkus makanan hampir semuanya dibuat menggunakan bahan dasar yang sama.

Umumnya kulit pembungkus makanan terdiri dari bahan tepung terigu, tepung sagu, air, dan garam.

“Kalau untuk kulit pangsit itu ada dua macam, yaitu basah dan kering. Kulit pangsit ini juga digunakan untuk siomay dan banyak makanan lainnya,” ujar Frederick pada Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: Resep dan Cara Membuat Siomay Ayam Udang, Bisa Jualan Online

Perbedaan kulit pangsit basah dan kering hanya sedikit, yakni penggunaan telur.

Menurut Frederick, kulit pangsit goreng tidak menggunakan campuran telur. Sementara kulit pangsit basah memerlukan campuran telur.

“Kalau untuk kulit pangsit itu gunakan terigu, tepung sagu, garam, sama air. Itu saja untuk yang goreng. Kalau untuk yang rebus, kita tambah dengan telur,” jelas Frederick.

Kulit pangsit basah digunakan untuk sajian yang dikukus atau direbus, seperti pangsit rebus dan siomay.

Kulit siomay dan pangsit kalau yang sering kami pakai di hotel itu tidak terlalu berbeda. Perbedaan utama ya ada di isinya itu,” jelasnya.

Selain siomay, sajian lain yang menggunakan kulit pembungkus dan cukup terkenal adalah kuotie dan gyoza.

Baca juga: Mengenal Kuo Tieh, Gyoza Tradisional China yang Menggugah Selera

Ilustrasi pangsit gorengShutterstock Ilustrasi pangsit goreng

Untuk kuotie, kata Frederick, kulitnya jauh lebih tipis daripada pangsit, siomay, dan gyoza.

Tak itu saja, kulit kuotie juga harus segera digunakan setelah dibuat, berbeda dengan kulit pangsit yang bisa disimpan beberapa hari di dalam freezer.

“Karena kulit kuotie itu tipis sekali. Potensinya dia akan lebih cepat kering," jelas Frederick. 

Ia menyarankan saat membuat kuotie, harus melakukan perencanaan jumlah yang ingin dibuat. Begitu kulit dan adonan isi selesai dibuat harus langsung dibentuk dan dikukus. 

Baca juga: Resep Basque Cheesecake Khas Spanyol, Gampang Dibuat di Rumah

“Setelah dikukus, baru bisa disimpan. Tinggal di-wrapping pakai plastik saja dan disimpan di freezer,” lanjutnya.

Bahan yang digunakan untuk membuat kulit kuotie dan gyoza pun sedikit berbeda.

Dalam resep kuotie yang ia bagikan, Frederick menggunakan campuran tepung terigu protein tinggi dan tepung hongkong serta air es untuk membuatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com