Pitana juga menjelaskan wisatawan pemula biasanya akan pergi secara bergerombol dalam jumlah besar. Jumlahnya bisa mencapai satu rombongan berisi 40 orang, kata dia.
Lebih lanjut, rombongan tersebut akan mengecil seiring berjalannya waktu, bisa menjadi 10 orang hingga couples tour yaitu dua orang.
Ia pun mencontohkan gaya wisatawan pemula dari China dan Jepang ke Bali pada periode 1970-1980an.
Pada era tersebut wisatawan China, Jepang, dan Taiwan yang ke Bali sekali berangkat mencapai 30-40 orang dan menyewa satu bus.
Baca juga: Pariwisata Buka Saat New Normal, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui
Namun, hal tersebut bergeser seiring berjalannya waktu. Ia mencontohkan Jepang dan Taiwan yang tren pariwisatanya mengarah ke family in tour.
Sementara China dikatakannya masih mengarah ke Group in tour meskipun beberapa sudah ada yang memilih berwisata hanya dengan keluarganya saja..
"Dengan adanya Covid-19 maka akan terjadi revolusi dalam perilaku wisatawan. Revolusinya adalah satu, dia menuntut keamanan dari segi kesehatan, maka ia tidak akan berwisata dalam jumlah banyak, hanya orang-orang yang dikenal saja," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.