Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Kulineran di Banjarmasin 4 Hari 3 Malam, Bisa Secara Virtual

Kompas.com - 31/05/2020, 12:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

Hari keempat

Patung Bekantan

Hari terakhir, kami menuju destinasi pertama yaitu Patung Bekantan, Jalan Kapten Piere Tendean, Kota Banjarmasin.

Patung ini setinggi 6,5 meter dan berada di pinggir sungai Martapura. Bekantan sendiri memang merupakan binatang khas yang ada di Banjarmasin dan menjadi simbol provinsi Kalimantan Selatan.

Biasanya, wisatawan akan berfoto di depan patung Bekantan ini lalu berwisata sungai menggunakan perahu klotok.

Bagian dalam Masjid Sultan Suriansyah di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhir Juni. Masjid tertua di Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 1526 itu juga menjadi obyek wisata sejarah dan religi di Banjarmasin.
 
 KOMPAS/JUMARTO YULIANUS Bagian dalam Masjid Sultan Suriansyah di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhir Juni. Masjid tertua di Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 1526 itu juga menjadi obyek wisata sejarah dan religi di Banjarmasin.

Masjid Sultan Suriansyah

Selanjutnya, kami diajak berwisata sejarah ke bangunan tempat ibadah yaitu Masjid Sultan Suriansyah, Jalan Kuin Utara, Banjarmasin Utara.

Kekhasannya yaitu masjid ini merupakan masjid tertua di Banjarmasin dan Kalimantan Selatan. Masjid ini didirikan oleh Sultan Suriansyah, sesuai dengan nama masjid.

Melihat tampilan visualnya, masjid ini didominasi oleh warna hijau karena warna klasik khas Banjarmasin. Selain itu arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Banjar dan Jawa.

Hal ini karena Kerajaan Islam Banjar dipengaruhi oleh Kerajaan Demak di Jawa Tengah.

"Kerajaan Banjar itu sejarahnya Raja Banjar atau Sultan Suriansyah masuk Islam dibawa oleh pemuka agama dari Kerajaan Demak," jelas Arie.

Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Irma Sasirangan, salah satu penjual kain tradisional khas Banjar di Kampung Batik Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (25/4/2017).

Irma Sasirangan

Setelah puas berwisata, tiba saatnya kami membeli oleh-oleh khas Banjarmasin, tepatnya di Irma Sasirangan.

Peserta juga diajak membeli oleh-oleh secara nyata. Oleh-oleh Banjarmasin yang ditawarkan yaitu Amplang Ikan Tenggiri seharga Rp 129.000 satu kilogramnya.

Irma Sasirangan sendiri merupakan nama dari sebuah batik khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selain bisa membeli batik Irma Sasirangan, wisatawan juga bisa melihat langsung cara pembuatan batik tersebut di sini.

Tempat ini, satu kampungnya merupakan penjual batik.

Rumah Makan Haji Fauzan

Kami pun mengakhiri wisata dengan wisata kuliner di Rumah Makan Haji Fauzan, Jalan Sultan Adam, kota Banjarmasin.

Menu makanannya masih sama khas di Kota Banjarmasin, yaitu ikan bakar dan ikan goreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com