Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virtual Tour Mendaki Gunung Rinjani, Peserta Pakai Jaket Gunung

Kompas.com - 01/06/2020, 15:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Hari keempat

Desa Banyumulek

Hari keempat tujuan wisata virtual yaitu ke Desa Banyumulek. Desa wisata ini merupakan desa pengrajin gerabah yang bisa juga dibawa sebagai oleh-oleh.

Wisatawan biasanya tak hanya melihat saja cara pembuatan gerabah, namun juga diajak serta mencoba proses pembuatannya.

Desa Sukarara

Bergeser sedikit, kami pun diajak melihat visualisasi desa wisata Sukarara yang merupakan desa wisata pengrajin kain tenun.

Sama seperti desa Banyumulek, wisatawan akan mendapat pengalaman yaitu mencoba langsung menenun kain. Tidak hanya sekadar melihat-lihat.

Ada tradisi menarik di desa Sukarara yaitu para gadis harus bisa menenun terlebih dahulu sebelum menikah, kata Rahman.

Desa Sasak Ende

Usai menenun di Desa Sukarara, kami diajak melihat visualisasi desa wisata sekaligus desa adat lainnya yaitu Desa Sasak Ende.

Baca juga: Wisata Lombok, Contek Itinerary 1 Hari di Kota Tua Ampenan

Kami melihat rumah-rumah tradisional Sasak berdiri tegak dengan beratapkan jerami. Ada tradisi di mana laki-laki tidak boleh tinggal satu rumah dengan perempuan, kecuali dia baru saja menikah, kata Rahman.

Mandalika

Usai melihat desa wisata di Lombok, kami pun diajak bersantai sejenak menikmati keindahan pantai yang digadang-gadang pemerintah sebagai sirkuit lomba balap motor internasional yaitu Moto GP.

Tahun depan, rencananya akan digelar ajang balap motor internasional tersebut di kawasan pantai ini.

Taman Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat.Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Taman Kuta Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Hamparan pasir dan laut biru dapat kami lihat dengan jelas di monitor. Bahkan pemandangan dari udara pun dapat kami lihat dengan indah.

Pantai Tanjung Aan

Bergeser masih di kawasan pantai Mandalika, ada pantai menarik lainnya yaitu pantai Tanjung Aan.

Pantai Tanjung Aan dengan Pasir Putih dan Jernihnya Air Laut yang Memesona (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya) Pantai Tanjung Aan dengan Pasir Putih dan Jernihnya Air Laut yang Memesona (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya)

Pantainya yang berpasir putih memuaskan pandangan mata, meski hanya lewat layar monitor.

Biasanya, wisatawan akan menikmati bersantai, berjemu, main ayunan di pantai ini, bisa juga snorkeling dan berenang.

Bukit Merese

Sore hari, kami diajak melihat pemandangan sunset di Bukit Merese Lombok. Bukit ini memang dikenal menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Lombok, NTB.

Lanskap Bukit Merese, Lombok Tengah, NTB, Minggu (4/8/2019). Bukit Merese merupakan salah satu destinasi wisata di Lombok Tengah untuk menyaksikan matahari terbenam.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Lanskap Bukit Merese, Lombok Tengah, NTB, Minggu (4/8/2019). Bukit Merese merupakan salah satu destinasi wisata di Lombok Tengah untuk menyaksikan matahari terbenam.

Dari ketinggian bukit, kami dimanjakan dengaan pemandangan laut NTB, pantai Mandalika, dan pantai Tanjung Aan.

Hari kelima

Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Centre NTB

Perjalanan wisata virtual kami diakhiri dengan berkunjung ke wisata religi atau budaya yaitu Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Centre NTB.

Lokasinya berada di Dasan Agung, Selaparang, Gomong, Kota Mataram. Masjid ini bisa dikunjungi oleh semua wisatawan termasuk wisatawan non muslim.

Pada kunjungan langsung, biasanya wisatawan bisa naik ke puncak menara Asmaul Husna setinggi 99 meter yang ada di kawasan Islamic Center.

Makan Siang di Ayam Taliwang Irama

Sebelum pulang kembali ke daerah asal, kami diajak serta seolah-olah tengah makan siang di rumah makan Ayam Taliwang Irama. Ayam Taliwang sendiri merupakan menu makanan khas dari Lombok.

Ayam TaliwangPullman Jakarta Ayam Taliwang

Bentuk ayam ini mirip dengan ayam bakar, namun jika dicoba langsung, rasanya akan berbeda. Makanan ini biasa disantap dengan temannya yaitu plecing kangkung dan beberuk terong.

Satu porsinya bisa dihargai mulai dari Rp 45.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com