Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rempah di Indonesia, Ada Pengaruh dari India, Spanyol, dan Portugis

Kompas.com - 01/06/2020, 22:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

Budidaya ternak dan konsumsi sumber makanan hewani

Selain pangan, kedatangan bangsa Eropa juga memengaruhi adanya budidaya ternak dan konsumsi sumber makanan hewani.

Fadly menuturkan bahwa sebelum kedatangan bangsa Eropa, konsumsi protein hewani di Indonesia zaman dulu sangat rendah.

“Datangnya orang Eropa, tingkat konsumsinya menjadi sangat tinggi. Termasuk teknik pengolahan (makanan) ala Portugis seperti memanggang (assado), mencampur daging dengan bahan bumbu (recheado), merebus (buisado), dan mengukus (bafado),” kata Fadly.

Fadly menuturkan, mengutip hasil penelitian Boileau (2010 & 2011), bahwa ada kemungkinan teknik pengolahan makanan tersebut meresap ke tradisi pembuatan rendang di Sumatera Barat.

Berakhirnya kejayaan rempah-rempah

Fadly menuturkan bahwa kejayaan rempah-rempah berakhir pada akhir abad ke-18. Hal ini sejalan dengan bangkrutnya Vereenidge Oostindische Compagnie (VOC).

“Pada peralihan ke abad ke-19, Belanda mengubah orientasi politik ekonominya sudah bukan lagi ke rempah tapi ke tanaman komoditas seperti teh, kopi, dan tembakau,” tutur Fadly.

Akibat pengubahan tersebut, Kepulauan Banda menjadi terbengkalai. Menurut catatan ilmuwan Perancis Henri-Alexandre Tessier (1779), Belanda dianggap rakus karena mereka membakar rempah seperti cengkeh dan pala.

Hal ini dilakukan agar negara lain tidak bisa mendapatkan keuntungan dari rempah tersebut. Nyatanya, pada saat itu Perancis melakukan ekspedisi rempah untuk kepentingan sains.

Kendati saat ini Indonesia sudah merdeka, namun rempah-rempah Nusantara tetap harus dijaga dan dilestarikan.

Rempah bagian dari sejarah, tradisi, dan identitas bangsa Indonesia. Lakukan penyebaran pengetahuan rempah melalui wahana edukasi seperti museum, pameran, seminar, dan diskusi,” kata Fadly.

Fadly juga menuturkan bahwa program edukasi terpadu di Indonesia sangat kurang terkait pembudidayaan rempah-rempah dan pemanfaatan praktis untuk kesehatan dan kuliner.

Pelestarian rempah Indonesia juga bisa dilakukan melalui pemberdayaan petani rempah melalui pengembangan pasar rempah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com