Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran di Italia Buka Kembali tapi Pemiliknya Malah Resah, Kenapa?

Kompas.com - 02/06/2020, 07:27 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Restoran, kafe, dan bar di Italia buka kembali sejak 18 Mei 2020 setelah sebelumnya tutup selama lebih kurang 2 bulan.

Mengutip The Guardian, warga Italia pun akhirnya bisa makan dan ngopi lagi di luar. 

Namun di balik keputusan pemerintah mengizinkan beragam usaha untuk buka kembali, terdapat keresahan dari pemilik restoran.

Baca juga: Italia Mulai Buka untuk Turis Asing pada Juni 2020

Salah satu kekhawatiran pemilik restoran adalah bila tempat mereka sepi pengunjung. Seperti kafe Bar Paradise yang berada dekat dengan stadion bola Milan.

Menurut Zecchillo, pemilik Bar Paradise, ketika pertama dibuka kembali jumlah pelanggannya hanya 1/4 dari sebelum adanya corona.

Mengingat jumlah kasus positif corona di Lombardy sendiri sebanyak 300 orang pada 17 Mei 2020 saja. Lombardy merupakan kawasan tempat Milan berada.

Ilustrasi pemilik restoran memprotes aturan buka kembali dengan setengah kapasitas untuk jumlah pelanggan yang dibatasi, (8/5/2020). SHUTTERSTOCK/PHOTO-LIME Ilustrasi pemilik restoran memprotes aturan buka kembali dengan setengah kapasitas untuk jumlah pelanggan yang dibatasi, (8/5/2020).

"Sebuah bar tidak seperti bus yang bisa diberi tanda 'x' pada kursinya," ujar Zecchillo seperti dikutip dari Independent.co.uk.

Bahkan kala itu, ada pelanggan yang bertengkar di kafe milik Zecchillo. Pasalnya salah seorang customer menarik kursinya terlalu dekat ke kursi pelanggan lain.

"Orang-orang datang ke kafe untuk bersantai. Namun mereka tak dapat bersantai dalam keadaan seperti ini," lanjut Zecchillo.

Keresahan yang sama juga dirasakan oleh Enrica Sutrini, pemilik restoran Zia Rilla di Roma.

Ketika buka kembali, terlihat penataan berbeda pada restoran Zia Rilla dibandingkan sebelum adanya corona.

Baca juga: 6 Protokol New Normal untuk Restoran dari World Travel & Tourism Council

Dilansir dari The Washington Post, kapasitas meja dikurangi setengah menjadi 12 kursi. Meja kursi diletakkan berjauhan satu sama lain dan masing-masing ditandai dengan isolasi berwarna biru.

Selain itu, Zia Rilla juga menyediakan buku untuk mencatat nama dan nomor telepon pelanggan. Digunakan untuk melacak pelanggan jika diperlukan.

Walaupun merasa resah, Sutrini tetap akan tetap membuka restorannya selama beberapa minggu sebagai percobaan.

Ia akan melihat apakah restorannya mampu bertahan dan bilamana keadaan Italia kembali seperti sebelum adanya corona.

Ilustrasi warga Italia sedang menikmati santapan di restoran bersama teman maupun keluarga. SHUTTERSTOCK/MATEJ KASTELIC Ilustrasi warga Italia sedang menikmati santapan di restoran bersama teman maupun keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com