Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/06/2020, 18:20 WIB

KOMPAS.com – Warga Osaka merayakan dicabutnya keadaan darurat Jepang, Senin (1/6/2020). Pencabutan itu membuat bar, restoran dan klub malam di distrik hiburan utama dibuka kembali.

Mengutip Japan Times, Selasa (2/6/2020), seiring pembukaan, beberapa tempat tersebut memiliki sistem kode QR yang dikelola oleh prefektur untuk melacak infeksi virus corona.

Distrik Kitashinchi, tepatnya dekat Stasiun Osaka, misalnya, memiliki sekitar 2.000 tempat makan, minum, dan hiburan.

Pada Senin, distrik tersebut ramai dengan pelanggan yang berkumpul untuk menikmati santapan restoran di luar ruangan. Beberapa terlihat tidak mengenakan masker.

Terlihat juga para pemilik klub malam yang bersiap-siap sembari mengenakan masker, dan mengambil langkah sanitasi dengan hati-hati.

“Semua orang dalam suasana hati yang baik. Saya hari ini sudah mendapatkan tarif lebih banyak dari yang saya dapatkan untuk sementara waktu,” kata seorang sopir taksi, Kazuyuki Maeda, mengutip Japan Times.

Baca juga: 9 Aktivitas Wajib saat Berlibur ke Osaka Jepang

Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Jepang - Osaka Castle.
Kode QR untuk melacak wabah virus corona

Restoran, bar, dan klub malam di Osaka bisa mendaftarkan bisnis pada sistem yang telah dirancang oleh prefektur.

Ada pun sistem yang dimaksud adalah kode QR yang digunakan untuk melacak wabah virus corona.

Sistem ini memungkinkan pemilik dan manajer bisnis tersebut untuk mendaftarkan data bisnis mereka ke prefektur. Nantinya, mereka akan dikirim sebuah kode QR.

Kode tersebut harus dicetak dan ditampilkan di pintu masuk bisnis. Para pelanggan bisa menggunakan ponsel untuk memindai kode tersebut.

Baca juga: Kulineran di Osaka, Serba Murah di Kawasan Ura-Tenma

Selanjutnya, mereka akan dibawa ke formulir pendaftaran daring. Di sana, mereka bisa memberikan alamat email mereka.

Jika ada seseorang yang berada di tempat sama dengan mereka terinfeksi virus corona, para pelanggan yang sudah mendaftar akan diberi email pemberitahuan.

Mereka bisa menghubungi prefektur untuk informasi lebih lanjut.

“Dengan mendaftar untuk sistem kode QR, kita bisa melacak infeksi," kata Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura, melalui unggahan di Twitter.

"Kita juga bisa mempersiapkan diri lebih baik untuk kemungkinan gelombang kedua virus corona," lanjutnya.

Baca juga: Berburu Seafood Murah di Osaka

Ilustrasi salah satu stand di pasar, Osaka. SHUTTERSTOCK/ISARESCHEEWIN Ilustrasi salah satu stand di pasar, Osaka.
Bersifat tidak wajib

Sistem kode QR bersifat sukarela. Namun, mereka yang diminta untuk mendaftarkan data bisnis mereka mencakup restoran, bar, klub malam, dan kafe.

Ada juga tempat bermain pachinko (semacam arkade) dan mahjong, bioskop, balai konser, dan museum. Sistem kode QR juga akan diperkenalkan ke banyak acara dalam dan luar ruangan.

Baca juga: Yuk, Coba Belajar Teknik Pedang Samurai di Osaka!

Di sisi lain, pihak prefektur setempat juga tengah mempersiapkan kemungkinan gelombang kedua infeksi.

Yoshimuran telah meminta para ahli medis dan prefektur untuk mempelajari kapan dan mengapa wabah di AS dan Eropa memuncak.

Hal ini dilakukan agar mereka memiliki referensi untuk menghadapi kemungkinan infeksi gelombang kedua infeksi.

Hingga Senin, Prefektur Osaka tercatat tidak memiliki infeksi virus corona baru. Hanya dua kasus saja yang terjadi selama seminggu sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+