JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata Bali hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan dibuka kembali. Hal ini dikarenakan, Bali masih fokus dalam penanganan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa menegaskan Bali hingga kini belum membuka pariwisatanya. Menurutnya, Bali akan benar-benar dibuka jika kasus Covid-19 sudah menurun.
"Sampai saat ini kita masih penanganan Covid-19. Sampai benar-benar ada jaminan kasus melandai atau menurun. Jadi pembukaan pariwisata akan melihat situasi perkembangan wabah Covid-19," kata Putu melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (4/6/2020).
Kendati demikian, Putu tetap optimis pariwisata Bali akan kembali dibuka pada waktu yang tepat dengan menerapkan protokol kesehatan New Normal.
Baca juga: Menparekraf Sebut Pariwisata Bali Berpotensi Dibuka Kembali, Ini Alasannya
Lebih lanjut, Putu menjelaskan hingga kini pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh industri di Bali agar masing-masing menyusun Standar Operasional Prosedural (SOP) sesuai standar kesehatan Covid-19.
"Kita minta seluruh industri agar menyusun SOP-nya seperti physical distancing, masker, hand sanitizer, disinfektan, rambu-rambu, atau audio visual, dan lain sebagainya," ujarnya.
Ia pun juga meyakini jika pariwisata Bali nantinya akan dibuka secara bertahap. Kini, ia tengah menunggu keputusan Gubernur Bali terkait pembukaan pariwisata.
"Saya minta arahan gubernur untuk persisnya seperti apa," tambahnya.
Sementara itu, menurut laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali yang diterima Kompas.com, hingga Rabu (3/6/2020) mencatat jumlah kasus pasien positif sebanyak 490 orang dengan total pasien sembuh sejumlah 349 orang. Sementara itu, pasien meninggal sejumlah 5 orang.
Bali juga menerapkan kebijakan ketat bagi siapa saja yang keluar masuk. Melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, mewajibkan setiap orang yang akan masuk lewat bandara Ngurah Rai, untuk mengisi formulir aplikasi dan mendapatkan QRCode sebagai bukti telah mengisi form tersebut.
Baca juga: Catat! Syarat Dokumen Wajib untuk Berkunjung ke Bali pada Era New Normal
Selain itu, beberapa peraturan juga diterapkan untuk siapa saja yang masuk lewat perjalanan udara dan laut.
Penurunan kunjungan wisman
Putu juga mengakui adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode April 2020.
Menurutnya, hal ini dikarenakan tidak adanya penerbangan dari luar atau internasional.
"Saat April sampai dengan sekarang, kan sudah tidak ada penerbangan dari luar," kata Putu.