KOMPAS.com – Status keadaan darurat di Tokyo, Hokkaido, serta prefektur di sekitarnya mulai dicabut pekan ini. Mengutip Travel and Leisure, Jepang pun mulai membuka bisnis dan atraksi wisata.
Sebelumnya, Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan status keadaan darurat pada awal April 2020.
Dia juga meminta masyarakat untuk tetap di rumah. Kemudian bisnis non-esensial juga dianjurkan untuk tutup, atau mengurangi layanan.
Baca juga: Universal Studios Jepang Dibuka Kembali Juni 2020, Terapkan New Normal
Namun, saat langkah-langkah tersebut dicabut di sebagian besar wilayah Jepang pada 14 Mei, banyak orang mulai meninggalkan rumah. Associated Press melaporkan, pertokoan pun sudah mulai dibuka kembali.
Menurut Johns Hopkins University, Jepang melaporkan sekitar 16.600 kasus virus corona yang dikonfirmasi, serta 850 kematian selama pandemi.
Baca juga: Lucu Banget! Kafe Kebun Binatang di Jepang Dipenuhi Boneka Kapibara untuk Jaga Jarak
“Tujuan kami adalah untuk menciptakan kenormalan baru. Kami perlu pendekatan baru untuk kembali melanjutkan aktivitas sosial dan ekonomi sehari-hari kami,” tutur Abe, mengutip Travel and Leisure.
Kendati status darurat dicabut, untuk perjalanan internasional, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, terdapat 111 negara yang penduduknya dilarang berkunjung ke Jepang.
Para pelancong yang pernah berada di salah satu negara tersebut--termasuk Amerika, Kanada, dan sebagian besar Eropa--dalam waktu 14 hari sebelum ke Jepang tidak diperkenankan masuk.
Mereka juga tidak diperkenankan untuk mengambil penerbangan lanjutan (connecting flight) melalui bandara Jepang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.