Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Liburan ke Maladewa Akan Semakin Mahal

Kompas.com - 05/06/2020, 07:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Maladewa terkenal sebagai salah satu destinasi wisata paling mahal di dunia. Usai pandemi virus corona (Covid-19), ada kemungkinan Maladewa akan jadi lebih mahal.

Melalui pernyataan dari Kementerian Pariwisata Maladewa, mereka menuturkan tengah mempertimbangkan membuka kembali pariwisata internasional paling cepat 1 Juli 2020.

Namun, mengutip Travel and Leisure, mereka akan berlakukan beberapa peraturan dan regulasi. Salah satunya, wisatawan harus memesan liburan lebih dari 14 hari.

Baca juga: Catat, Waktu yang Tepat untuk Berkunjung ke Maladewa

Menteri Pariwisata Ali Wahed menuturkan kepada The Telegraph, wisatawan yang mau menghabiskan dua minggu di Maladewa harus mengajukan permohonan visa sebelum berkunjung.

Berikut beberapa protokol new normal terbaru yang telah Kompas.com bagi kalian yang ingin liburan ke Maladewa pasca-pandemi virus corona:

  1. Wisatawan harus mengajukan permohonan visa yang akan memakan biaya sebesar 100 dollar AS, setara dengan Rp 1.409.400.
  2. Wisatawan harus membeli asuransi perjalanan untuk liburan mereka.
  3. Wisatawan harus menyerahkan tes antigen negatif, atau tes antibodi positif seminggu sebelum kedatangan.
  4. Setibanya di Maladewa, wisatawan harus membayar 100 dollar AS untuk tes lain.
  5. Sembari menunggu hasil tes keluar, sekitar 3 – 12 jam, wisatawan akan dikarantina di kamar mereka.

Maladewa memiliki lebih kurang 200 pulau resor. Banyak dari mereka masih tutup hingga kini.

Baca juga: Unik, Maladewa Punya Keindahan “Lautan Bertabur Bintang”

Ilustrasi Maladewa.FREEPIK / siraphol siricharattakul Ilustrasi Maladewa.

Sekitar 26 resor, atau 3.000 kamar, sudah didesain ulang oleh pemerintah untuk karantina atau isolasi selama lockdown virus corona.

Sementara itu, sekitar 10 resor menampung wisatawan asing yang percaya bahwa akan lebih aman untuk menetap di Maladewa dibandingkan dengan kembali ke rumah.

Baca juga: Berita Foto: Menemukan Keheningan di Maladewa...

Maladewa telah ditutup bagi kedatangan asing sejak 27 Maret. Hal ini memberi dampak yang signifikan terhadap ekonomi yang bergantung pada pariwisata.

Namun, meski Maladewa dibuka kembali pada musim panas ini, warga Amerika mungkin tidak bisa berkunjung.

Ilustrasi Maladewa.FREEPIK / siraphol siricharattakul Ilustrasi Maladewa.

Menurut situs resmi pariwisata Maladewa, negara tersebut memiliki batasan perjalanan terhadap 12 negara, termasuk Amerika, Britania Raya, dan China.

Baca juga: Mengenal Destinasi Wisata di Maladewa

Namun jika kamu berada dalam yacht pribadi selama beberapa minggu, mungkin kamu bisa masuk ke Maladewa musim panas ini tanpa masalah.

Menurut TTG Asia, Pemerintah Maladewa dapat membuka kembali perbatasan lalu lintas regional dari Asia pada kuartal ketiga 2020.

Sementara untuk kedatangan dari Eropa dapat disambut kembali pada Oktober atau November.

Selama pandemi virus corona, sejauh ini Maladewa melaporkan 1.457 kasus yang dikonfirmasi, serta lima kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com