Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Protokol New Normal Pariwisata Pangandaran

Kompas.com - 05/06/2020, 20:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kegiatan pariwisata di Kabupaten Pangandaran resmi dilakukan mulai Jumat (5/6/2020). Adapun pariwisata itu khusus dibuka untuk wisatawan asal Jawa Barat. 

Seluruh tempat wisata yang ada di sana dibuka secara serentak selama tujuh hari ke depan, sebelum dilakukan evaluasi guna menentukan kebijakan selanjutnya.

"Sebelumnya kami lakukan sosialisasi dulu ke stakeholder. Prinsipnya diberi kelonggaran untuk bisa buka usaha asal patuhi protokol kesehatan. Kalau belum siap jangan dibuka," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman, kepada Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Tempat Wisata di Pangandaran Mulai Buka 5 Juni 2020

Sebelum membuka pariwisata, Untung mengatakan, mereka giat promosi melalui media sosial, media cetak, hingga televisi.

Selain promosi tempat wisata, mereka turut memberitahu jika mereka hanya akan buka hingga 7 hari ke depan, dan beberapa persyaratan lain.

Adapun persyaratan yang dimaksud dalam protokol new normal pariwisata Pangandaran adalah sebagai berikut:

  1. Wisatawan wajib memiliki surat keterangan sehat.
  2. Wisatawan tidak boleh berkunjung secara rombongan menggunakan bus.
  3. Wisatawan hanya boleh berkunjung secara individu, atau berkeluarga.
  4. Wisatawan harus menggunakan masker, serta rajin cuci tangan saat di tempat wisata.
  5. Fasilitas perahu hanya boleh diisi oleh 6 orang.
  6. Permainan air hanya dibatasi 60 persen kapasitas dari biasanya.
  7. Penggunaan becak, kuda, serta penyewaan sepeda atau motor hanya untuk 1 orang.

“Surat keterangan sehat untuk mempermudah perjalanan. Pemeriksaan di check point perbatasan. Kalau maksa tapi tidak bawa surat, akan difasilitasi uji cepat. Ganti biaya uji cepat. Saat di pintu masuk wilayah Pangandaran juga diperiksa,” kata Untung.

Baca juga: Protokol New Normal Pariwisata di Jawa Barat, Seperti Apa?

Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Apabila terdapat wisatawan yang tidak melewati jalur perbatasan, atau melewati jalan tikus, nanti saat memasuki wilayah akan dianjurkan untuk pulang.

Jika mereka tetap ingin masuk dan berwisata, Untung mengatakan bahwa mereka bisa lakukan uji cepat di laboratorium kesehatan daerah (labkesda).

“Kita juga ada memberi kompensasi (penggantian uang yang dikeluarkan usai uji cepat). Bentuknya diskon 25 persen dari tiket masuk tempat wisata,” kata Untung.

Tempat wisata masih terlihat sepi

Hingga pukul 15:28 WIB, tercatat bahwa banyak tempat wisata di Pangandaran yang masih terlihat sepi. Salah satunya adalah Batukaras.

Kendati demikian, Untung mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan jika terjadi lonjakan wisatawan.

“Zona pantai cukup luas. Kalau ternyata padat atau hampir melebihi kapasitas yang telah ditentukan, akan kita alihkan ke tempat wisata lain,” kata Untung.

Baca juga: Yuk, Belanja Cendera Mata khas Pangandaran

“Kalau hanya terlihat berkerumun di satu titik, akan kami imbau untuk diurai ke titik lain di pantai agar tidak berkumpul. Di seluruh tempat wisata, restoran, dan hotel ada tim gabungan Satgas, TNI, dan kepolisian untuk memantau, mengawasi, dan menindak,” lanjutnya.

Apabila terpantau ada tempat wisata, restoran, atau hotel yang tidak menaati protokol kesehatan yang berlaku, maka mereka akan ditutup.

Hal ini juga berlaku jika terlihat ada wisatawan yang tidak menaati peraturan di tempat-tempat tersebut.

Selain tempat wisata, restoran, dan hotel yang menaati protokol kesehatan seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, serta imbauan memakai masker dan jaga jarak, pedagang kaki lima yang terlihat di sekitar tempat wisata pun diwajibkan untuk menggunakan masker dan sarung tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com