Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut New Normal, Kemenparekraf Siapkan SOP Protokol Kesehatan di Sektor Parekraf

Kompas.com - 06/06/2020, 08:00 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sementata itu, Moh Faozal mengatakan, pihaknya ingin segera kembali menghidupkan “mesin” pariwisata yang vakum akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Gandeng Bali Paragon Resort Hotel, Kemenparekraf Sediakan 346 Kamar untuk Nakes

Dia mengatakan, ketika sektor pariwisata NTB dibuka kembali akan ada lima destinasi pilot project yang dibuka secara bertahap, mulai dari kawasan Gili (Air, Meno, Trawangan), Taman Nasional Gunung Rinjani, Islamic Center, Kawasan Mandalika, dan destinasi di Pulau Sumbawa yaitu Pulau Moyo.

"Kawasan tiga Gili menjadi pilot project saat sektor pariwisata di buka lantaran di sana lebih bisa di-organize bagaimana implementasi protokol kesehatan dan penerapan physical distancing,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, pintu masuk ke kawasan tersebut sudah ditetapkan dari pelabuhan Bangsal.

Faozal juga menjelaskan, Taman Nasional Gunung Rinjani bisa dibuka kembali setelah kawasan Gili.

Baca juga: Persiapkan New Normal, Kemenparekraf Susun Program CHS dengan Libatkan Pelaku Parekraf

Namun demikian, perlu koordinasi dengan pihak pengelola terkait daya tampung dan penerapan physical distancing di salah satu dari tujuh gunung tertinggi di Indonesia itu.

Kemudian terdapat kawasan Islamic Center yang pengelolaannya di bawah koordinasi Dispar NTB.

Selanjutnya, secara bertahap Kawasan Mandalika akan dibuka dengan terus berkoordinasi bersama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan ekonomi khusus seluas 1.200 hektar itu.

Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk destinasi yang ada di Pulau Sumbawa, yaitu Pulau Moyo.

"Yang paling penting, ketika membuka normal baru, maka pemerintah harus menyiapkan perangkatnya, baik itu kesiapan destinasi ataupun industri lainnya," ujar Faozal.

Baca juga: Sambut New Normal, Kemenparekraf Fokus pada Aspek Program Bersih, Sehat, dan Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com