Kerjasama dengan TNI dan kepolisian untuk menjaga kerumunan
Kabupaten Garut masuk dalam zona biru wilayah Jawa Barat. Oleh karena itu, mereka memiliki aturan sendiri terkait kapasitas pengunjung di sektor pariwisata.
Hal ini berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Untuk Level Moderat, atau zona biru, diperbolehkan membuka kembali perhotelan dengan melaksanakan 50 persen dari fasilitas layanan hotel.
Bagi tempat wisata, kapasitas pengunjung hanya diperbolehkan sebesar 30 persen dengan jam operasional mulai 06:00 – 16:00 WIB.
Untuk restoran, aktivitas dilaksanakan dengan jam operasional mulai pukul 07:00 - 18:00 WIB dengan 50 persen dari okupansi meja.
Sementara untuk mal, jam operasional mulai pukul 10:00 – 20:00 WIB dengan jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 50 persen.
Baca juga: 6 Pesona Papandayan, Gunung Api Ramah Pendaki di Barat Daya Garut
Guna memastikan protokol kesehatan dan batas kunjungan dipatuhi, Budi mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan TNI dan kepolisian setempat.
“Di setiap destinasi, hotel, restoran, (juga) ada Satgas. Mereka wajib mengawasi dan mengendalikan pergerakan orang secara bersamaan agar tidak berkumpul,” kata Budi.
“Kami juga membentuk tim Satgas untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan yang dilakukan di destinasi wisata. Pintu masuk wajib ditutup kalau sudah mencapai batas maksimal,” lanjutnya.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa Kabupaten Garut direncanakan untuk dibuka mulai 2 Juni 2020.
Kendati saat ini masih belum terlaksana, namun Budi mengatakan bahwa mereka giat mempromosikan daerahnya kepada masyarakat.
“(Salah satunya) membuat video yang memperlihatkan kondisi Garut. Pada saat pandemi, kami senantiasa melakukan pembersihan di seluruh tempat wisata. Kami juga menunjukkan keindahan Garut,” kata Budi.
“Selain itu, ada juga persiapan-persiapan yang dilakukan dengan melakukan pembangunan kecil-kecilan. Walaupun dalam keadaan kosong, tapi kami senantiasa menyiapkan keadaan (untuk menyambut new normal pariwisata),” imbuhnya.