Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Biaya Umrah Disarankan Tidak Dijual Terlalu Murah

Kompas.com - 07/06/2020, 15:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya umrah diprediksi akan naik saat new normal nanti. Pasalnya, sejumlah kebijakan akan diterapkan, dan biaya yang dikeluarkan diprediksi bertambah.

Oleh karena itu, Bendahara Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Tauhid Hamdi mengingatkan, para penyelenggara umrah tidak disarankan menjual harga tiket murah pada era new normal.

Hal tersebut karena beragam perubahan akan terjadi di masa itu, di mana akan banyak menambah anggaran perusahaan mulai dari biaya transportasi hingga akomodasi.

"Terlebih jika pemerintah Arab Saudi menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk pelaksanaan ibadah haji, tentu akan berubah misalnya dari akomodasi itu kamar dari isi empat jadi hanya bisa diisi dua orang," kata Tauhid dalam webinar ASITA bertajuk "Penundaan Haji 2020 dan New Normal Perjalanan Umrah", Sabtu (6/6/2020).

"Kemudian bis yang isi 50 hanya menjadi 25 orang, pesawat juga demikian," lanjutnya.

Baca juga: Ibadah Haji 2020 Batal, Penyelenggara Ibadah Haji Dirugikan, Kenapa?

Kendati demikian, Tauhid mengingatkan agar para penyelenggara tidak lantas menjual harga tiket terlalu tinggi yang mana membebani jemaah.

Ia juga memikirkan keuangan jemaah di masa seperti ini tentu mengalami kesulitan yang sama.

"Tidak mungkin kita serta merta menaikkan cost kepada jemaah di mana jemaah sendiri pada saat ini mengalami kesulitan untuk keperluan pribadinya. Apalagi ditambah dengan kepergian umrah atau ibadah haji," lanjutnya.

Umat Muslim menunaikan ibadah umrah dengan mengelilingi Kakbah pada Ramadan di Mekah, Arab Saudi (26/5/2019).WALEED ALI/REUTERS Umat Muslim menunaikan ibadah umrah dengan mengelilingi Kakbah pada Ramadan di Mekah, Arab Saudi (26/5/2019).

Untuk itu, ia menekankan agar penyelenggara dapat belajar dari pemilihan paket serta harga di pariwisata domestik di era new normal.

Ia melihat harga-harga tiket pariwisata domestik tentu akan dijual berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Haji 2020 Batal, Penyelenggara Haji Cari Cara untuk Bertahan

"Sehingga kepada teman-teman jangan jual tiket terlalu murah, agar nanti ketika keberangkatan tidak mengalami kesulitan, dan tentu berdampak kepada jemaah," pungkasnya.

Sependapat dengan Tauhid, Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Anton Subekti mengatakan, akan terjadi kenaikan harga pada penyelenggaraan umrah dan haji di masa New Normal.

"Ini tidak sedikit saya kira, mungkin bisa berlipat. Kita tahu bahwa salah satu komponen umrah terbesar adalah tiket airlines," kata Anton.

"Sekarang kalau pesawat menyatakan penerapan Covid-19 dengan mengisi setengah penumpang dari kapasitasnya. Bisa dibayangkan apakah jemaah sanggup membayar biaya ini," lanjutnya.

Baca juga: New Normal Umrah, Seperti Apa Itu?

Sementara itu, diakui Anton, daya beli masyarakat akhir-akhir ini mengalami penurunan sehingga bisnis perjalanan membutuhkan keseimbangan baru antara daya beli dan penyedia jasa perjalanan.

Kemudian, kondisi ini juga ditambah dengan pemerintah Arab Saudi yang baru saja mengumumkan kenaikan pajak dari 5 menjadi 15 persen untuk semua jenis transaksi.

"Jadi semua kontrak hotel kita, transportasi, catering dan lainnya akan dikenakan 15 persen. Semakin menambah beban, begitu kira-kira," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia meyakini bahwa new normal untuk Umrah dan Haji memerlukan waktu panjang, terlebih dengan penyesuaian harga tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com