Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Benar Liburan ke Luar Negeri Harus Bisa Bahasa Inggris?

Kompas.com - 08/06/2020, 23:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat liburan di dalam negeri, pelancong tidak akan mengalami kesulitan karena memiliki bahasa yang sama.

Namun bagaimana jika melakukan perjalanan ke luar negeri? Sebagian besar orang masih berpikir bahwa pergi ke luar negeri harus bisa bahasa Inggris.

Lantas bagaimana jika kita belum pernah ke luar negeri dan berencana wisata ke luar negeri, tetapi tak bisa berbahasa Inggris?

Traveler Blogger Wira Nurmansyah membantu menjawab pertanyaan tersebut. Menurut Wira, pergi ke luar negeri tidak ada syarat yang mengharuskan orang fasih berbahasa Inggris.

Baca juga: Kapan Kita Bisa Traveling Lagi?

"Setahu saya sih engga pernah ada syarat untuk orang bisa bahasa Inggris, kalau untuk liburan saja," kata Wira saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Orang tak perlu takut jika ingin pergi ke luar negeri dan tak bisa menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, penduduk lokal di beberapa negara pun tidak menggunakan bahasa Inggris.

Ia mencontohkan Jepang dan Korea sebagai salah satu destinasi wisata populer bagi orang Indonesia. Warga Jepang tidak memakai bahasa Inggris dalam berkomunikasi.

Wira mengatakan tak perlu menggunakan bahasa Inggris ketika di negara tersebut. Justru, kata dia, orang harus bisa sedikit memahami kosakata lokal di negara yang ia kunjungi.

"Asal siapkan sedikit aja beberapa kosakata lokal, seperti halo, selamat pagi, permisi, dan terima kasih," terangnya.

Baca juga: Tren Wisata Diprediksi Berubah Menjadi Solo Traveling dan Small Group Tour

"Jepang Korea tuh enggak pakai Bahasa Inggris. Mereka enggak bisa Bahasa Inggris kebanyakan orang lokalnya," tambahnya.

Namun, jika mengalami kendala dan tak mengerti bahasa lokal setempat, wisatawan tetap dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh.

Seoul, Korea SelatanDok. Korea Tourism Organization Seoul, Korea Selatan

Bahasa tubuh juga dapat digunakan di beberapa negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, seperti Amerika, dan Inggris, dan sebagian Eropa.

"Enggak perlu bisa bahasa Inggris, tetap bisa pakai bahasa tubuh saja, tapi harus tetap tahu kosakata sedikit sih. Atau bareng orang yang bisa Bahasa Inggris," jelas Wira yang juga seorang travel photo blogger.

Wira pun juga mengungkapkan, wisatawan yang tak bisa berbahasa Inggris sebaiknya ditemani orang yang kompeten.

Baca juga: Jangan Lakukan 15 Hal Ini saat Solo Traveling

Hal ini akan sangat membantu ketika petugas imigrasi memberikan pertanyaan kepada wisatawan tersebut.

Biasanya petugas imigrasi akan bertanya dengan menggunakan bahasa Inggris, terlebih di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian Eropa.

"Kalau tiba-tiba ditanyain pas imigrasi kan repot juga enggak ditemanin orang yang bisa bahasa Inggris," ujarnya.

Kendalanya tak bisa Bahasa Inggris

Kendati ke luar negeri tak harus bisa berbahasa Inggris, Wira mengakui bahwa wisatawan tetap akan mengalami kesulitan, terlebih untuk bersosialisasi.

Ia pun mengatakan, kesulitan berbahasa Inggris juga dialami wisatawan mancanegara ketika berada di Indonesia.

Ilustrasi wisatawanShutterstock Ilustrasi wisatawan

Wira bercerita saat mengikuti trip ke Pulau Komodo dari Labuan Bajo, ada tiga orang wisatawan dari Rusia tak bisa berbahasa Inggris.

"Ada sekitar 20 orang dari macam-macam negara. Ada tiga orang dari Rusia yang enggak bisa bahasa Inggris, yang lain asyik ngobrol, mereka enggak bisa ngikut," jelasnya.

Namun, ketiga wisatawan itu tetap dapat mengikuti obrolan dengan cara menggunakan bahasa tubuh, dan mengaktifkan penerjemah seperti google translate di gawainya.

Unduh aplikasi penerjemah

Wira juga memberikan tips bagi wisatawan yang ingin pergi ke luar negeri untuk mengunduh aplikasi penerjemah.

Ia mengatakan, aplikasi penerjemah sangat berguna bagi wisatawan yang terkendala bahasa.

"Download google translate pakai bahasa lokal saja, kalau enggak bisa bahasa Inggris. Jadi bisa scan tulisan juga," ujarnya.

Kecanggihan aplikasi penerjemah saat ini juga diakui Wira dapat membantu wisatawan yang terkendala bahasa.

"Misalnya ingin lihat komposisi makanan dalam bahasa Jepang kan tinggal scan saja, nanti diterjemahkan aplikasi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com