Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garut Masuk Zona Kuning, Pariwisatanya Tetap Dibuka

Kompas.com - 14/06/2020, 18:19 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut secara resmi telah membuka kembali pariwisatanya sejak 8 Juni 2020.

Pariwisata dibuka kembali lantaran wilayah tersebut masuk Zona Biru. Kendati demikian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan bahwa Garut turun ke Zona Kuning.

Baca juga: Garut Kembali Dibuka, Ini Rekomendasi 8 Tempat Wisatanya

“Garut turun ke Zona Kuning karena ada klaster di Selaawi,” kata Emil, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Humas Jabar, Jumat (12/6/2020).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gun Gun, menuturkan bahwa akses menuju ke sana sudah ditutup.

“Tidak boleh ada wisatawan maupun warga Selaawi yang keluar masuk,” kata Budi kepada Kompas.com, Sabtu (14/6/2020).

Salah satu desa di Selaawi--Desa Samida--memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).

Mengutip situs Media Center Kabupaten Garut, daerah tersebut merupakan desa wisata yang menyuguhkan panorama alam yang masih asri.

Kendati Selaawi ditutup dan Garut turun ke Zona Kuning, namun pariwisata di kawasan lain tetap berjalan sesuai aturan Zona Biru.

Baca juga: Obyek Wisata di Kabupaten Garut Mulai Buka, Kecuali Wisata Air

Aturan kegiatan pariwisata tersebut tertera dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota Sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Desa wisata Garut jual paket liburan

Budi menuturkan, beberapa desa wisata di Garut sudah mulai menjual paket wisatanya. Mereka kini tinggal menunggu kedatangan wisatawan.

"Baru dijual saat Garut sudah dibuka. Mudah-mudahan calon pengunjung sudah ada yang pesan,” kata Budi.

Sementara itu, tempat wisata lain sudah digandrungi banyak wisatawan sejak dibuka kembali.

Baca juga: Garut Siapkan Protokol New Normal Pariwisata

Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan menggunakan perahu mengunjungi obyek wisata Green Canyon, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2013). Obyek wisata ini menawarkan keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapan menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu.
Beberapa tempat wisata tersebut seperti Pantai Sayang Heulang dan Pantai Rancabuaya, Candi Cangkuang, dan Situ Bagendit.

Protokol kesehatan Garut akan diperketat

Saat ini, Garut tidak berlakukan surat keterangan sehat atau hasil rapid test untuk memasuki wilayahnya.

Kendati demikian, Budi tidak menampik jika baka berlakukan syarat tersebut seperti Kabupaten Pangandaran.

“Kemungkinan seperti itu kalau ada perkembangan virus corona, yang utama adalah keselamatan. Tapi ini akan didiskusikan lebih lanjut, dan teknisnya seperti apa,” tutur Budi.

Baca juga: Gunung Papandayan Buka Kembali, Operator Wisata Sudah Terima Pendaki

Berdasarkan jadwal evaluasi, Budi menuturkan, mereka melakukan evaluasi setiap 14 hari. Namun, saat ini mereka lakukan evaluasi secara berkala melihat adanya klaster virus corona di Selaawi.

Jika kondisi virus corona semakin parah, maka ada kemungkinan pihaknya melakukan evaluasi kegiatan pariwisata setiap hari.

“Ini disesuaikan. Kalau transmisi, misalnya, naik maka evaluasi bisa setiap hari. Kita tidak mau jadi penyebab menyebarnya virus tersebut,” ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com